Selasa, 29 Januari 2008

Yesus Bukan Tuhan

Salah satu dogma Kristen yang paling menuai kontroversi adalah soal ketuhanan Yesus. Benarkah Yesus (Nabi Isa) adalah Tuhan? Benarkah ia adalah bagian tiga tuhan tapi dikatakan tetap satu, yakni Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan Roh Kudus (Trinitas)?


Untuk menjawab pertanyaan kontroversial itu, pada tahun 1985 di London, Inggris, digelar debat akbar mengenai ketuhanan Yesus yang menampilkan dua tokoh besar, yakni Dr Anis Shorosh (penginjil Amerika) dan Ahmed Deedat (Islam dan kristolog asal Afrika). Debat yang diadakan di Auditorium Royal Albert Hall dan dihadiri sekitar 1.000 pengunjung (2.000 lainnya ditolak karena keterbatasan tempat) kemudian diterbitkan dalam bentuk kaset video dan pita kaset rekaman suara. Naskah pita kaset rekaman suara itu diindonesiakan dan diterbitkan oleh Penerbit Pustaka Da'i dengan judul Benarkah Yesus Tuhan: Debat Kontemporer Ahmed Deedat vs Dr Anis Shorosh.

Dalam buku ini, Anis mengemukakan argumentasi tentang hakikat ketuhanan Yesus berdasarkan sifat yang ada dalam diri Yesus. Dia berusaha meyakinkan audiens tentang hakikat Trinitas. ''Tidak ada Tuhan kecuali Tuhan yang satu, dan bersamaan dengan itu, Tuhan yang satu ini menyingkapkan zat-Nya pada tiga oknum, sekalipun hal itu sulit dipahami oleh akal kita yang terbatas....'' (hlm 21) Dalam bagian lain dikatakan, ''Sesungguhnya dalam perjalanan panjang sejarah umat manusia banyak orang yang dijadikan sebagai Tuhan, akan tetapi Yesuslah Tuhan yang sebenarnya, dialah yang pertama dan dialah yang esa, yang menjelma ke dalam bentuk manusia.'' (hlm 58)

Anis menyebutkan berbagai keistimewaan Yesus seperti mampu menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang yang sudah mati, da kelahirannya yang luar biasa (dilahirkan oleh seorang perawan suci) sebagai bukti bahwa Yesus itu Tuhan.

Namun argumentasi Anis Shorosh ditolak oleh Ahmed Deedat. Beliau menampilkan sisi kemanusiaan Yesus yang bersumber dari Bible yang sarat dengan nilai-nilai rasional. Ahmed Deedat juga menegaskan bahwa tak sekalipun Yesus (Nabi Isa) menyebut dirinya sebagai Tuhan. ''Di dalam 66 kitab yang terdapat di dalam Bible Kristen Protestan, atau di dalam 73 kitab yang terdapat di dalam Bible Katolik, tidak disebutkan sekalipun kalimat yang menyatakan bahwa Yesus berkata, 'Sesungguhnya Aku adalah Tuhan, atau sembahlah Aku'. Tidak terdapat satu kalimat pun di dalam kedua Bible itu yang menyatakan bahwa Yesus pernah mengatakan demikian.'' (hlm 62-63) ''Yesus sama sekali tidak pernah mengatakan bahwa dirinya adalah Tuhan, dan dia juga tidak pernah mengatakan kepada seorang manusia pun, sembahlah Aku!'' (hlm 81)

Di bagian lain, ia menegaskan, ''Saya sebagai seorang Muslim, dan kita sebagai kaum Muslimin, percaya bahwa Yesus adalah Mesias, termasuk salah seorang dari Ulil Azmi para rasul. Kami percaya bahwa kelahirannya merupakan suatu peristiwa yang luar biasa, bahwa ia adalah Mesias, bahwa ia dapat menghidupkan yang mati dengan izin Allah, dan dapat menyembuhkan penyakit bisu dan kusta dengan izin Allah. Di sinilah letak perbedaan antara kaum Muslimin dan umat Nasrani, kaum Muslimin beriman dengan semua kemukjizatan Isa as, namun mereka tidak menganggapnya sebagai Tuhan, sementara umat Nasrani menjadikan kemukjizatan tersebut sebagai bukti bahwa Isa as adalah Tuhan.'' (hlm 63) Ahmed Deedat juga mengkritik dogma Kristen yang menyatakan ''Tuhan Bapa, Tuhan Anak, dan Tuhan Roh Kudus, namun mereka bukanlah tiga Tuhan, akan tetapi satu Tuhan.'' Dogma tersebut, kata Ahmed Deedat, sulit diterima oleh logika bahasa mana pun. ''Secara logika mereka adalah tiga orang yang berbeda.''

Buku ini amat berharga untuk dibaca oleh setiap Muslim. Debat dan argumentasi yang diuraikan dalam buku ini dapat membukakan mata hati kita tentang kepalsuan ajaran Kristen dan kemurnian ajaran Islam. Hal itu akan menambah keimanan kita kepada Allah SWT, dan memperkuat keyakinan kita terhadap kebenaran Islam.

Judul buku: Benarkah Yesus Tuhan: Denat Kontemoper Ahmed Deedat dan Dr Anis Shorosh
Penerjemah: Khairun Naim, Lc
Penerbit: Pustaka Da'i
Cetakan: I, Oktober 2004


Read More......

Senin, 28 Januari 2008

Skripsi S1 Ku..

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Indonesia dikenal sebagai negara Maritim yang memiliki peluang sangat besar untuk mengembangkan usaha dibidang pelayaran, terutama dalam konteknya dengan pelaksanaan pembangunan dibidang ekonomi yang senantiasa menjadi perioritas utama.

Untuk meningkatkan kegairahan dan kegiatan ekonomi dalam pemerataan pembangunan nasional, maka diperlukan pembangunan didunia usaha guna meningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan rakyat serta untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Sebagai negara maritim bidang usaha pelayaran di Indonesia haruslah selalu mengikuti perkembangan dunia karena usaha pelayaran ilmunya senantiasa berkembang sesuai perkembangan zaman, serta kebutuhan akan sarana transportasi laut yang semakin canggih, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, agar dalam daerah globalisasi dapat diupayakan dengan mengerahkan segala sumber daya serta menciptakan pangsa pasar baru.


Pembinaan Pelayaran Nasional terus ditingkatkan dan diperluas termasuk penyempurnaan manajemen dan dukungan fasilitas pelabuhan sehingga transportasi laut makin mampu berperan mendukung pembangunan Nasional dalam menyatukan seluruh wilayah tanah air. Armada transportasi laut Nasional terus ditumbuh kembangkan dengan dukungan fasilitas pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan kapal yang handal, didukung oleh teknologi yang sesuai agar mampu bersaing dengan pelayaran Internasional. (GBHN : 1993 : 63). Hubungan yang terjadi antar berbagai daerah maupun negara menjadikan peluang terbuka lebar, hubungan kerja sama tersebut melahirkan keuntungan lintas batas masing-masing daerah maupun negara tersebut, dimana jalinan antara kedua daerah maupun negara telah terjadi hubungan secara timbal balik.

Perusahaan pelayaran bergerak dalam usaha jasa Maritim yang mengurus terselenggaranya kelancaran arus barang antar pulau dan Ekspor Impor guna meningkatkan kegiatan ekonomi pada umumnya dan kegiatan ekspor komoditi Migas dan Non-Migas.
Oleh karena itu, peningkatan efektifitas dan efisiensi usaha pelayaran bertujuan untuk meningkatkan pemasukan devisa negara, yang mengutamakan penggunaan kapal dalam negeri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang mampu memenuhi kebutuhan transportasi barang baik ekspor maupun impor.

Salah satu perusahaan yang bergerak dalam usaha jasa Maritim adalah “PT. PERTAMINA TONGKANG” yang merupakan anak perusahaan yang dibentuk oleh Pertamina dengan maksud menjadi badan usaha strategis yang dapat melayani dan mendukung kebutuhan kegiatan Pertamina.
Sedangkan hubungan antara Pertamina dengan PT. PERTAMINA TONGKANG adalah hubungan bisnis murni atas dasar persaingan bebas, untuk itu keunggulan komperatif dan kompetitif memegang peranan penting didalam merebut pasar.
Pada saat sekarang pasar merupakan sasaran utama untuk diciptakan, direbut dan dikuasai. Menciptakan, merebut dan menguasai pasar adalah merupakan suatu pekerjaan yang rumit, karena menyangkut kwalitas dan harga produk/jasa, disamping pendapatan dan kebutuhan konsumen, serta dalam persaingan bebas selalu mengalami perubahan, baik dalam jenis dan kwalitas produk maupun harga.

Hal tersebut dikarenakan adanya perubahan pendapatan, selera, keinginan dan kebutuhan masyarakat. Perubahan pasar juga dipengaruhi dan ditentukan oleh adanya perubahan produsen yang bebas keluar masuk pasar. Perubahan teknologi produksi juga mempengaruhi dan menentukan perubahan pasar persaingan bebas, saat ini teknologi produksi berkembang pesat sehingga jenis, kwalitas dan biaya produksi juga mengikuti perkembangan teknologi tersebut.

Maka untuk itu diperlukan pelayanan yang memuaskan kepada pemilik kapal, atau nakhoda/kapal yang berkunjung dipelabuhan, hal ini sesuai dengan yang diamanatkan dalam GBHN (TAP MPR NO.11/1993) Ditegaskan : “Organisasi dan kelembagaan kelautan perlu dikembangkan agar makin terwujud sistem pengelolaan yang terpadu, serasi, efektif dan efisien, sehingga mampu memberikan pelayanan dan dorongan berbagai kegiatan ekonomi disektor kelautan”.

Dengan demikian maka sarana dan prasarana kelautan harus terus ditingkatkan agar laut memenuhi fungsinya sebagai media penghubung, pemersatu bangsa, dan lahan penghidupan rakyat serta lebih berperan dalam segenap aspek kehidupan bangsa. Industri kelautan antara lain industri transportasi, perkapalan dan industri lepas pantai dan pariwisata, didorong dan digalakkan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan Nasional dan meningkatkan kesejahteraan rakyat terutama masyarakat maritim.

Untuk dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pemilik kapal, atau nakhoda/kapal yang berkunjung dipelabuhan, maka pimpinan perusahaan perlu meningkatkan pendidikan dan pelatihan kelautan, agar terwujudnya sumber daya manusia yang ahli serta mempunyai potensi kelautan yang nyata dan handal.
Demikian pula PT. PERTAMINA TONGKANG, yang mempunyai Surat Izin Usaha Perusahaan Pelayaran (SIUPP NO. BXXV-256 / AL) dan sudah lebih kurang 25 tahun berkecimpung dalam usaha Maritim dan keberadaannya cukup dikenal dikalangan usaha Maritim, maka salah satu kelanjutan usahanya dijamin oleh kegiatan pelayanan jasa keagenan kapal melalui pendekatan kwalitas layanan dan bercirikan “COSTUMER SATISFACTION” (pelayanan yang memuaskan).

Begitu juga PT. PERTAMINA TONGKANG cabang Dumai merupakan salah satu perusahaan selain memproduk jasa layanan keagenan kapal, juga melakukan difersifikasi usaha dalam bidang ekspedisi muatan kapal laut (EMKL) atau bidang jasa transportasi dan bongkar muat barang dari/ke kapal yang pada umumnya pada kapal tanker yang berbobot muatan + 80.000 ton keatas di pelabuhan.

Sebagian besar kegiatan yang dilakukan oleh PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai adalah pekerjaan yang ada kaitannya dengan Pertamina ataupun dengan Kontraktor Produksi Sharing (KSP) yaitu PT. CALTEX PACIFIC INDONESIA, semua kegiatan dilaksanakan secara korporat, dibawah pimpinan seorang kepala cabang yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direktur PT. PERTAMINA TONGKANG Jakarta. Dari berbagai kegiatan bisnis yang dilakukan oleh PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai, maka mengingat keterbatasan waktu dan tenaga dalam rencana penelitian ini penulis mengupas salah satu kegiatan dibidang jasa pelayanan keagenan kapal Tanker Asing yang memuat minyak mentah (Crude Oil) dari pelabuhan Dumai yang dihasilkan PT. CALTEX PACIFIC INDONESIA dan minyak LSWR (Long Sulfur Wax Residu) yang dihasilkan oleh Kilang Minyak Pertamina UP II Dumai.

Adapun pelayanan keagenan kapal yang dilakukan meliputi :
1. Sebelum kapal tiba di pelabuhan
2. Pada waktu kapal berada dipelabuhan
3. Setelah kapal berangkat dari pelabuhan

Hal tersebut didasarkan atas tujuan pembentukan perusahaan PT. PERTAMINA TONGKANG dan sesuai dengan tuntutan perubahan yang timbul, dengan misinya adalah :
1. Sebagai badan usaha penyedia layanan jasa penunjang kegiatan industri migas dan industri non migas.
2. Sebagai badan usaha yang selalu mengutamakan kwalitas dalam melayani pelanggan.
3. Sebagai badan usaha yang didukung oleh profesionalisme dan idealisme yang tinggi.
4. Sebagai badan usaha yang selalu memperhatikan keunggulan teknologi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan (loyal terhadap pelanggan).
5. Sebagai badan usaha yang memiliki daya saing tinggi dan menguasai informasi.

(Program Restrukturisasi PT. PERTAMINA TONGKANG)
Pelaksanaan strategi manajemen yang telah dilaksanakan oleh PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai adalah dalam upaya pengembangan usaha pelayanan untuk dapat menjangkau pertumbuhan kebutuhan jasa maritim diluar Pertamina, sehingga mampu bersaing dalam pasar yang semakin kompetitif. Selanjutnya berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap permasalahan pelaksanaan strategi manajemen masih ditemukan gejala-gejala antara lain :
1. Banyaknya kunjungan kapal tanker di pelabuhan Dumai sehingga selalu saja ada kapal yang menunggu giliran ditengah laut untuk dapat sandar di dermaga dan tenaga operasi PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai harus siap 24 jam.
2. Masih kurangnya kemampuan sebagian tenaga operasi untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul dilapangan dengan cepat.
3. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif dari badan usaha (swasta) sejenis yang mempunyai basis global.

Bertitik tolak dari uraian dan penjelasan sebagaimana yang dikemukakan diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul "PELAKSANAAN STRATEGI MANAJEMEN PADA PT. PERTAMINA TONGKANG CABANG DUMAI"

1.2. PERUMUSAN MASALAH
Keberhasilan dari Badan Usaha dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan, tidak terlepas dari kemampuan pimpinan dalam menggerakkan bawahan untuk dapat bekerjasama dalam melakukan pekerjaan yang di tugaskan.
Mengingat didalam suatu Badan Usaha keberadaan anggota sangat menunjang keberhasilan Badan Usaha tersebut, maka pimpinan dituntut untuk mengembangakan organisasinya, agar menjadi Badan Usaha yang lebih efektif dan efisien, dan bawahan mampu melaksanakan peranannya sehingga dapat melayani dengan baik.
Demikian halnya dengan PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai untuk dapat mengembangkan usahanya diperlukan strategi yang baik untuk setiap potensi usaha baik berupa kegiatan interen, investasi baru maupun kerjasama dengan perusahaan lain.
Namun usaha yang dibuat belum menunjukkan kepada perubahan atas budaya perusahaan agar lebih berorientasi kepada peningkatan kwalitas layanan dan kepuasan pelanggan. Dari permasalahan yang dikemukakan diatas maka yang menjadi permasalahan pokok dalam rencana penelitian ini adalah : "Bagaimana pelaksanaan strategi manajemen pada PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai".

1.3. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
1 Tujuan penelitian :
1.1 Untuk mengetahui pelaksanaan strategi manajemen di PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai.
1.2 Untuk mengetahui upaya-upaya / faktor-faktor penghambat pelaksanaan strategi manajemen di PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai.

2 Kegunaan penelitian :
2.1 Sebagai bahan informasi dan analisa bagi suatu penelitian yang berkelanjutan baik dalam aspek yang sama ataupun aspek yang berlainan, serta untuk kepentingan ilmiah.
2.2 Sebagai bahan masukan bagi pimpinan PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai didalam melaksanakan strategi manajemen dimasa mendatang.
2.3 Sebagai bahan pengetahuan dan menambah wawasan bagi penulis terutama yang berhubungan dengan strategi manajemen

1.4. KONSEP TEORITIS
Dalam mencari pemecahan terhadap permasalahan sebagaimana yang penulis kemukakan diatas, maka penulis akan mengemukakan beberapa konsep dan teori yang ada relevansinya dengan upaya pemecahan permasalahan penelitian.

PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai merupakan organisasi yang berbentuk perusahaan BUMN yang bergerak dibidang pemberi pelayanan jasa kepelabuhan/maritim, hal ini diperkuat dengan Surat Keputusan Direktur Utama Pertamina No. 066/1983 tentang penugasan kepada PT. PERTAMINA TONGKANG menjadi operator didalam kegiatan pelayanan jasa pelabuhan/maritim untuk kegiatan migas dalam Diktum kedua dinyatakan : Yang dimaksud dengan jasa pelabuhan / maritim adalah " Jasa Tugboat, Tongkang, Mooring Boat, Fire Tug, Crew Boat, dan jasa lain yang terkait ".
Untuk dapat melaksanakan strategi manajemen tersebut diperlukan perubahan sosial yang strategis agar dapat mengoptimalkan nilai ekonomi sejalan dengan tujuan dan kemampuan organisasi.

Selanjutnya menurut Adam I. Indrawijaya bahwa :
"Perhubungan sosial yang senjang akan banyak mempengaruhi keadaan dan kehidupan organisasi (perusahaan) pada masa mendatang, ini berarti setiap organisasi (perusahaan) baik swasta maupun pemerintah sudah barang tentu tidak akan terlepas dari gejolak dan perubahan sosial yang terjadi didalam masyarakat. Untuk itu organisasi (perusahaan) harus melakukan perubahan dan pengembangan guna menyesuaikan diri dengan keadaan disekitar organisasi tersebut".
Sedangkan untuk pengembangan dan perubahan organisasi yang ada hanya mungkin dilakukan dengan cara seiring dari keempat unsur yang harus dirobah dan dikembangkan, Keempat unsur tersebut adalah :
1. Unsur Tekhnological System
2. Unsur Managerial System
3. Unsur Human System
4. Unsur Organization System. (Adam I. Indrawijaya, 1983)

Keempat unsur tersebut harus dilakukan secara serentak, apabila suatu orgnisasi (perusahaan) hanya melakukan perubahan dan pengembangan dalam suatu sistem teknologi yang dipergunakan tetapi tidak melakukan perubahan dan pengembangan dari human system, maka semaju apapun teknologi yang digunakan tidak akan ada artinya. Karena manusia yang ada didalam organisasi tersebut tidak mampu menggunakan teknologinya.
Dengan pengembangan sumber daya manusia strategi perusahaan akan dapat dikembangkan antara lain dengan :
1. Strategi penelitian
2. Strategi Stabilitas
3. Strategi Perluasan
4. Strategi Kombinasi (Catherine Hayden, 1986)
Dari keempat strategi tersebut PT. PERTAMINA TONGKANG dengan memperhatikan kondisi internal dan eksternal perusahaan ditambah dengan kemandirian usaha Jasa Keagenan sebagai salah satu usaha yang profit centre adalah melaksanakan strategi perluasan atau strategi aliansi (kombinasi/mitra usaha). Strategi kombinasi atau aliansi dapat dilakukan dengan mengacu analisa SWOT.
S = Strengths (kekuatan)
W = Weaknesses (kelemahan)
O = Opportunity (kesempatan)
T = Threat (ancaman)

Jadi dalam merencanakan strategi yang akan dijalankan perusahaan harus diperhitungkan dan dianalisa apa-apa yang menjadi kekuatan kita, kelemahan, kesempatan apa yang dapat diraih serta ancaman yang mungkin akan terjadi.
Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA dalam merumuskan dan menetapkan suatu strategi, berbagai tahap harus dilalui. Namun harus diakui bahwa dikalangan para pakar manajemen, tidak terdapat kesepakatan universal mengenai jumlah tahap-tahap tersebut. Kesepakatan universal yang ada ialah bahwa proses manajemen stratejik terdiri dari berbagai tahap. Namun menurutnya ada empat konsep teknik dan strategi yang lumrah dilalui yang penjabarannya mencapai dua belas konsep, keempat konsep strategi itu antara lain :

1. Bottom Up Planning (perencanaan dari bawah), Yaitu : Pendekatan kepercayaan strategis dengan memberikan tanggung jawab individu lapisan bawah hierarki organisasi untuk merumuskan rencana strategis. Maksud perencanaan dari bawah agar manager yang paling mengetahui bisnis dan akan dibebani tugas dan pelaksaannya, ikut merumuskan rencana itu.
2. Business Plan (rencana bisnis), yaitu rencana strategis untuk unit bisnis, biasanya rencana seperti itu diturunkan dari strategi kompetitif untuk unit bisnis itu dan merinci taktik, alokasi sumber, dan proyek untuk melaksanakan strategi itu.
3. Business Unit (unit usaha), yaitu suatu dasar unit usaha untuk mengembangkan strategi kompetitif. Suatu unit merupakan unit usaha hierarki perencanaan yang dapat berhubungan maupun tidak dapat berhubungan dengan unit usaha lain dalam hierarki organisasi.
4. Business Profiling (perencanaan profil bisnis), yaitu suatu proses pengumpulan data tentang bisnis, susunan industri dari saingannya, mencari profil bisnis yang seyogyanya merupakan proses berkesinambungan dengan mana perusahaan menambah informasinya tentang bisnis dan usahanya setiap tahun.
Untuk itu dalam pengembangan usaha perlu dilaksanakan oleh manager suatu perusahaan, agar perencanaan dapat dilaksanakan dengan baik dan tujuan perusahaan dapat tercapai.
Begitu juga perusahaan yang bergerak dibidang jasa pelayanan keagenan kapal, diperlukan kemampuan manager untuk dapat memberikan motivasi kepada karyawan, sehingga karyawan dapat melaksanakan tugas terutama pelayanan yang baik pada setiap kapal yang masuk.

Adapun teknik dan strategi pengembangan usaha jasa pelayanan keagenan kapal tanker asing yang dapat dilakukan dengan cara :
1. Sebelum kapal tiba dipelabuhan, teknik yang harus diberikan adalah memonitor rencana kedatangan kapal dipelabuhan, selanjutnya menginformasikan kepada pihak pemilik kapal perihal nominasi (jumlah) cargo/minyak yang akan dimuat selanjutnya mempersiapkan inclearance kapal dan dokumen muatan.
2. Pada waktu kapal tiba dipelabuhan, Dilaksanakan pengurusan kepada instansi terkait dipelabuhan yaitu kepada CIQP (Costum Imigration Quarantine dan Port Authority) agar kapal dapat tiba dipelabuhan dan sandar di dermaga dengan tepat waktu, semua keperluan nakhoda/crew kapal harus dilayani dengan baik, termasuk permintaan makanan, air, banker ataupun penyelesaian dokumen crew/kapal apabila ada yang expire serta mengurus repatriasi crew ke negara asalnya. Selanjutnya melaporkan kondisi kapal pada waktu tiba dipelabuhan (Arrival Condition).
3. Setelah kapal berangkat dari pelabuhan, dilaksanakan pelaporan kepada General Agent atau principal diluar negeri tentang kapan kapal tiba dipelabuhan, kapan mulai muat, jumlah dan jenis muatan, pelayanan yang telah diberikan serta rencana kapal tiba dipelabuhan tujuan. Selanjutnya melaporkan posisi/keadaan kapal pada waktu berangkat (Departure Condition).
Untuk itulah PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai sebagai perusahaan jasa keagenan harus dapat memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan kepada nakhoda/kapal yang berkunjung dipelabuhan Dumai.

1.5. KONSEP OPERASIONAL
Untuk mencapai kenyataan dalam rangka pengujian kebenaran penelitian, maka sejumlah konsep yang masih bersifat abstrak perlu dioperasionalkan lebih lanjut supaya benar-benar menyentuh pada fenomena yang kongkrit mengenai gejala-gejala yang diamati, konsep tersebut adalah sebagai berikut:

A. Pelaksanaan strategi manajemen
Yang dimaksud dengan pelaksanaan strategi manajemen dalam penelitian ini adalah melaksanakan atau mempraktekkan serangkaian keputusan dan tindakan yang dibuat oleh manajemen puncak dan dimplementasikan oleh seluruh karyawan dalam rangka pencapaian tujuan, melaksanakan strategi perluasan/kombinasi yang tepat dan mengarah ke pola yang lebih baik bagi perusahaan maupun bagi lingkungan sekitarnya dari seluruh karyawan dalam menjalankan tugas perusahaan dibidang usahanya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Strategi manajemen akan dilihat dari :

1. Perencanaan dari bawah.
Yang dimaksud dengan perencaan dari bawah adalah keberhasilan manejer dengan memberikan tanggungjawab kepada individu lapisan bawah untuk merumuskan rencana pelayanan agar dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan. Teknik pengukurannya adalah :
Baik : Apabila rencana pengembangan usaha diterima oleh semua karyawan untuk program usaha perusahaan.
Cukup baik : Apabila rencana pengembangan usaha hanya diterima oleh sebagian karyawan untuk program usaha perusahaan.
Kurang baik : Apabila rencana pengembangan usaha tidak diterima oleh karyawan untuk program usaha perusahaan.

2. Rencana bisnis
Yang dimaksud dengan rencana bisnis disini adalah suatu rencana strategi untuk pengembangan usaha dengan merinci taktik, alokasi sumber program dan proyek rencana bisnis, ini dikatakan :
Baik : Apabila karyawan dalam mengembangkan usaha selalu memperhatikan taktik, alokasi sumber program dan proyek.
Cukup baik : Apabila karyawan dalam mengembangkan usaha kadang-kadang saja memperhatikan taktik atau teknik, alokasi sumber program dan proyek.
Kurang baik : Apabila karyawan dalam mengembangkan usaha tidak pernah memperhatikan taktik atau teknik, alokasi sumber program dan proyek

3. Unit usaha
Yang dimaksud dengan unit usaha dalam penelitian ini adalah suatu strategi untuk mengembangkan unit usaha yang merupakan tingkat terendah dalam hierarki organisasi dengan meyakinkan bahwa daya kompetitif satuan itu dapat diidentifikasikan dan suatu unit usaha harus mempunyai saingan pemasok, pembeli dan pengganti yang dapat dikenal dengan jelas.
Teknik pengukuran indikator ini adalah :
Baik : Apabila karyawan dalam mengembangkan usaha selalu memperhatikan saingan pemasok dan pembeli.
Cukup baik : Apabila karyawan dalam mengembangkan usaha kadang-kadang saja memperhatikan saingan pemasok dan pembeli.
Kurang baik : Apabila karyawan dalam mengembangkan usaha tidak pernah memperhatikan saingan pemasok dan pembeli.

4. Pencarian profil bisnis.
Yang dimaksud dengan pencarian profil bisnis dalam penelitian ini adalah suatu strategi untuk mengembangkan usaha dengan mengumpulkan data tentang bisnis dari saingannya, untuk informasi usahanya dalam satu tahun.
Teknik pengukuran indikator ini adalah :
Baik : Apabila karyawan dalam mengembangan usaha mampu mengumpulkan data tentang strategi bisnis dari saingannya.
Cukup baik : Apabila karyawan dalam mengembangkan usaha karang mampu mengumpulkan data tentang strategi bisnis dari saingannya.
Kurang baik : Apabila karyawan dalam mengembangkan usaha tidak mampu mengumpulkan data tentang strategi bisnis dari saingannya.

1.6. METODOLOGI PENELITIAN
1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian adalah di PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai, kota madya Dumai.
Pemilihan lokasi ini mempunyai alasan :
a. Strategis, bahwa PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai merupakan salah satu dari pada perusahaan pelayaran yang melayani dan mendukung kegiatan Pertamina dalam menghasilkan devisa negara.
b. Geografis, PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai terletak di propinsi Riau yang merupakan penghasil minyak nasional terbesar.
2. Populasi dan sampel
Yang menjadi populasi penelitian adalah karyawan di PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai, sedangkan sampel penelitian mengingat jumlah populasi relatif sedikit maka semua karyawan diambil menjadi sampel dengan teknik sensus.
Untuk lebih jelas populasi dan sampel penelitian dapat dilihat pada tabel I.1. berikut ini :


TABEL I . 1 KEADAAN POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
DI PT. PERTAMINA TONGKANG CABANG DUMAI


NO

SUB POPULASI
POPULASI
SAMPEL
PERSENTASE


1
2
3
4
5
6
7
Manager Cabang
Kepala Seksi
Bid. Keagenan Kapal
Bid. Umum & Keuangan
Adm. Pelsus
Anak Perusahaan
Sei Pakning
1
2
7
2
3
3
4
1
2
7
2
3
3
4
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00

Jumlah
22
22

-

Sumber data : PT. PERTAMINA TONGKANG CABANG DUMAI TH. 2002

3. Jenis data
a. Data primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari objek atau responden penelitian dengan data yang diperlukan dalam pelaksanaan strategi manajemen berupa:
• Perencanaan dari bawah.
• Rencana bisnis.
• Unit usaha.
• Pencarian profil bisnis.
• Faktor hambatan pelaksanan strategi manajemen
b. Data skunder
Data skunder yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua dalam hal ini dari kantor PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai, data yang diperlukan berupa:
- Gambaran umum daerah penelitian.
- Sejarah berdirinya PT. PERTAMINA TONGKANG dan pembukaan Cabang di Dumai.
- Struktur organisasi PT. PERTAMINA TONGKANG Pusat dan Cabang Dumai.
- Pembagian tugas di PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai.
- Tingkat pendidikan karyawan
4. Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian yang dilakukan di PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai, untuk memperoleh data yang diperlukan, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a. Observasi
Yaitu mengadakan pengamatan langsung kegiatan PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai yang berkaitan dengan pelaksanaan teknik dan strategi pengembangan usaha.
b. Wawancara
Yaitu mengadakan tanya jawab dengan responden secara langsung guna melengkapi data yang belum terjaring dalam daftar pertanyaan responden.
c. Kuesioner
Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara membuat pertanyaan yang telah disusun secara sistematis yang akan diajukan kepada responden yang meliputi pelaksanaan teknik dan strategi pengembangan usaha.

5. Analisa data
Setelah data diperoleh melalui penelitian, kemudian diklasifikasikan sesuai dengan jenis data, kemudian dianalisa dalam bentuk tabel-tabel, dan angka.


BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2.1. Sejarah Berdirinya PT. Pertamina Tongkang.
PT. PERTAMINA TONGKANG” didirikan pada tanggal 09 September 1969 yang merupakan anak perusahaan yang dibentuk oleh Pertamina dengan maksud menjadi badan usaha strategis yang dapat melayani dan mendukung kebutuhan kegiatan Pertamina terutama dalam usaha jasa Maritim yang mengurus terselenggaranya kelancaran arus barang antar pulau dan Ekspor Impor guna meningkatkan kegiatan ekonomi pada umumnya dan kegiatan ekspor komoditi Migas dan Non-Migas pada khususnya.

Pada tahun 1974 PT. Pertamina Tongkang memasuki babak baru bisnis dengan aktivitas mendukung eksplorasi minyak lepas pantai (offshore services; rig moving, towing & anchor handling). Dengan itu pula PT. Pertamina Tongkang tercatat sebagai perusahaan pelayaran nasional pertama yang bergerak dibidang pengoperasian Supplay Vessel.
PT. Pertamina Tongkang yang memiliki izin usaha perusahaan pelayaran khusus industri (industrial carrier) periode 1969 s/d 1978, akte notaries Sinta Sukito SH. No. 214 tanggal 24 oktober 1980, Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Deperindag. No.09 05 1733 898 tanggal 19 November 1996 dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) No. 509/1831 – P/09-01/PB/X/96 tanggal 19 Oktober 1996 pada mulanya memiliki armada 38 unit yang dapat dioperasikan yang terdiri dari ; 8 unit kapal barang, 15 unit tongkang barang, 2 unit tongkang pontoon, 9 unit tongkang minyak dan 4 unit tug boat. Kemudian pada tahun 1976 jumlah armada ditambah menjadi 224 unit.

Pada tahun 1978 PT. Pertamina Tongkang lebih berkonsentrasi untuk mendukung kegiatan lepas pantai seperti penyewaan alat apung dan keagenan kapal.
Selanjutnya berdasarkan surat Dirjen Perhubungan Laut No. AL : 60/I/I/95 tentang keagenan kapal Pertamina dan Surat Izin Usaha No. B. XXV-256/AL.58. tanggal 26 Januari 1989 PT. PERTAMINA TONGKANG dapat melakukan seluruh kegiatan pelayanan termasuk menangani kapal asing.

Berdasarkan surat tersebut PT. PERTAMINA TONGKANG mempunyai kekuatan yang cukup besar dalam hal mengambil alih pelayanan keagenan kapal tanker asing yang sebelumnya dilaksanakan oleh Pertamina Bagian Marine
Client PT. PERTAMINA TONGKANG pada saat ini mencapai 20 client yang ada diseluruh Indonesia antara lain ; Pertamina, Energy Co. Ltd., Unocal Indonesia Inc., Kondur Petroleum SA, Gulf Indonesia Resourses, BP Indonesia, Premier Oil, Badak NGL, Cnooc, Esso, Sucofindo, Petronas Malaysia, Regional Govermant, Conoco Indonesia Inc., Devon Energy, Total Finaelf, Exxon Mobil, Arun NGL, Shell, dan Inpex.
Pada saat sekarang pasar merupakan sasaran utama untuk diciptakan, direbut dan dikuasai. Menciptakan, merebut dan menguasai pasar adalah merupakan suatu pekerjaan yang rumit, karena menyangkut kwalitas dan harga produk/jasa, disamping pendapatan dan kebutuhan konsumen, serta dalam persaingan bebas selalu mengalami perubahan, baik dalam jenis dan kwalitas produk maupun harga.

Hal tersebut dikarenakan adanya perubahan pendapatan, selera, keinginan dan kebutuhan masyarakat. Perubahan pasar juga dipengaruhi dan ditentukan oleh adanya perubahan produsen yang bebas keluar masuk pasar. Perubahan teknologi produksi juga mempengaruhi dan menentukan perubahan pasar persaingan bebas, saat ini teknologi produksi berkembang pesat sehingga jenis, kwalitas dan biaya produksi juga mengikuti perkembangan teknologi tersebut.

Dengan demikian maka sarana dan prasarana kelautan harus terus ditingkatkan agar laut memenuhi fungsinya sebagai media penghubung, pemersatu bangsa, dan lahan penghidupan rakyat serta lebih berperan dalam segenap aspek kehidupan bangsa. Industri kelautan antara lain industri transportasi, perkapalan dan industri lepas pantai dan pariwisata, didorong dan digalakkan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan Nasional dan meningkatkan kesejahteraan rakyat terutama masyarakat maritim.

2.2. Strategi Pengembangan Usaha Yang Sedang dan Telah Dilaksanakan PT. Pertamina Tongkang Saat ini.
Dengan telah diberlakukannya Keppres No.29 thn 1984, PT. PERTAMINA TONGKANG merobah pola usahanya dari Captive Market menjadi Competitive, karena terjadi persaingan pasar yang sangat ketat serta bersamaan dengan permintaan pemakaian kapal cenderung menurun akibatnya periode tahun anggaran 1992/1993 s/d 1994/1995 perusahaan mengalami kerugian maka itu PT. PERTAMINA TONGKANG memberlakukan program restrukturisasi 3 tahun 1995/1996 s/d 1997/1998 yang meliputi 6 jalur usaha :
1. Pemantapan strukur usaha
2. Pemantapan pola pengelolaan
3. Tata hubungan usaha dengan Pertamina
4. Reevaluasi daya guna asset
5. Pemantapan struktur organisasi dan sumber daya manusia
6. Pengembangan usaha baru

Kemudian dengan adanya restrukturisasi, PT. PERTAMINA TONGKANG mengadakan penambahan kegiatan usaha antara lain :
1. Pengelolaan administrasi pelabuhan khusus
2. Pengelolaan sarana pelabuhan khusus Pertamina antara lain ; Penyandaran/pelepasan kapal, moring unmoring, lindungan lingkungan, perawatan sarana bantu navigasi, perawatan alur pelayaran, kolam pelabuhan, dermaga & buoy.
3. Integrated Tug & Burge System (ITBS) untuk angkutan ; curah basah (BBM & CPO), curah kering (batubara, semen, pasir, dan lain-lain)
Hubungan antara Pertamina dengan PT. PERTAMINA TONGKANG adalah hubungan bisnis murni atas dasar persaingan bebas, untuk itu keunggulan komperatif dan kompetitif memegang peranan penting didalam merebut pasar.

PT. PERTAMINA TONGKANG, yang mempunyai Surat Izin Usaha Perusahaan Pelayaran (SIUPP NO. BXXV-256 / AL) dan sudah lebih kurang 25 tahun berkecimpung dalam usaha Maritim dan keberadaannya cukup dikenal dikalangan usaha Maritim,
PT. Pertamina Tongkang sampai saat ini telah memiliki 12 cabang, 3 sub cabang serta 4 anak perusahaan dengan kegiatan bisnis dibidang jasa pelayaran dan maritim yang beroperasi diseluruh Indonesia
Memasuki milenium ketiga, PT. Pertamina Tongkang memperoleh sertifikat ISO 9001 versi 2000, sebagai wujud pengakuan atas penerapan standard mutu dan prosedur manajemen, sesuai standard internasional.

Jasa layanan yang dilakukan PT. Pertamina Tongkang meliputi : Carter kapal, Broker kapal, Keagenan, Pengelolaan administrasi pelabuhan, Pengelolaan sarana pelabuhan khusus Pertamina, Pengelolaan armada kapal, Survey hidro oseanografi dan pemetaan, Teknik bawah air, Ekspedisi muatan kapal, suplai tenaga kerja, Penanganan kargo, Suplai air bersih, Jasa penimbunan, Lapangan peti kemas, Pergudangan, Jasa penyelamatan, dan jasa perawatan kapal.
Saham PT. PERTAMINA TONGKANG terdiri dari 99,9 % dari Pertamina dan 0.01 % dari PT. Patra Dok Dumai

2.3. Fungsi Bagian
Didalam operasinya PT. PERTAMINA TONGKANG demi meningkatkan kinerja perusahaannya terdiri dari 4 unit / kelompok usaha penting yang tersebar diseluruh Indonesia antara lain ;


1. Ship Owner’s & operation,s,
yaitu bagian yang bergerak didalam kepemilikan kapal dan sebagai operator.
2. Fleet Manajemen,
Yaitu bagian yang melakukan perawatan & pemeliharaan kapal-kapal
3. Ship’s Brokerage,
Yaitu bagian yang bertugas menguasai setiap jenis kapal untuk dipasarkan.
4. Ship’s Agencies,
Yaitu bagian yang kegiatannya meliputi General Agent dan Handling Agent.
Dengan adanya 4 fungsi tersebut PT. PERTAMINA TONGKANG memiliki program jangka pendek dan jangka panjang.
Program jangka pendek antara lain :
1. Mempertahankan kondisi kinerja perusahaan yang sehat.
2. Target laba usaha dalam tahun anggaran 2000 sebesar 12,61 % dari pendapatan operasi.
3. Mempertahankan penilaian wajar tanpa pengecualian
4. Organisasi perusahaan berubah menjadi perusahaan holding
Program jangka panjang antara lain :
1. Mempertahankan tingkat pertumbuhan pendapatan dari seluruh kegiatan usaha, target laba minimal diatas bunga deposito.
2. Melakukan penambahan kegiatan usaha untuk meningkatkan pendapatan.
3. Pemantapan produk unggulan didalam SBU perusahaan holding.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang tepat guna dan sesuai dengan kebutuhan pengembangan perusahaan.
5. Menjadi perusahaan public (go public)

2.4. PT. Pertamina Tongkang Cabang Dumai.
PT. PERTAMINA TONGKANG cabang Dumai merupakan salah satu perusahaan selain memproduk jasa layanan keagenan kapal, juga melakukan difersifikasi usaha dalam bidang ekspedisi muatan kapal laut (EMKL) atau bidang jasa transportasi dan bongkar muat barang dari/ke kapal yang pada umumnya pada kapal tanker yang berbobot muatan + 80.000 ton keatas di pelabuhan.
Kegiatan PT. Pertamina Tongkang cabang Dumai adalah menunjang program PT. Pertamina Tongkang Pusat dan merupakan salah satu cabang yang tergolong besar karena kegiatan berdampingan langsung dengan Kilang Minyak Pertamina UP-II Dumai yang merupakan pengolahan terbesar kedua setelah Kilang Minyak Pertamina Cilacap dan PT. Caltex Pacific Indonesia.

Yang dilakukan oleh PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai adalah pekerjaan yang ada kaitannya dengan Pertamina UP-II Dumai ataupun dengan Kontraktor Produksi Sharing (KSP) yaitu PT. CALTEX PACIFIC INDONESIA, semua kegiatan dilaksanakan secara korporat, dibawah pimpinan seorang manager cabang yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direktur PT. PERTAMINA TONGKANG Jakarta.
PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai merupakan organisasi yang berbentuk perusahaan BUMN yang bergerak dibidang pemberi pelayanan jasa kepelabuhan/maritim, hal ini diperkuat dengan Surat Keputusan Direktur Utama Pertamina No. 066/1983 tentang penugasan kepada PT. PERTAMINA TONGKANG menjadi operator didalam kegiatan pelayanan jasa pelabuhan/maritim untuk kegiatan migas.
Jumlah tenaga kerja yang ada di PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai berjumlah 22 orang.

2.5. Struktur Organisasi.
Struktur organisasi PT. Pertamina Tongkang Pusat adalah berupa Line Staf yang dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang bertanggung jawab langsung kepada Dewan komisaris PT. PERTAMINA TONGKANG dan membawahi tujuh Bidang yaitu :
 Direktur Usaha Armada
 Direktur Keuangan
 Corporate Secretary
 Direktur Umum
 Kepala Satuan Pengawasan Interen
 Direktur Broker & Agensi
 Direktur Bina Armada
 Unit Usaha
 Anaka Perusahaan

Struktur organisasi PT. Pertamina Tongkang cabang Dumai adalah berupa Line Staf yang dipimpin oleh seorang Manager Cabang yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama PT. Pertamina Tongkang Pusat Jakarta.
Manager Cabang PT. Pertamina tongkang cabang Dumai membawahi antara lain :

• Kepala seksi Operasi
 Keagenan
 Adm Pelsus
 Anak Perusahaan (PT. PKS)
• Kepala seksi Adm & Keuangan
 Keuangan
 Umum
• Kepala Sub. Cabang Sei Pakning
 Pelaksana Harian
 Operasi
 PT. PKS
• Kepala Sub. Cabang Padang

2.6. Kodisi Tingkat Pendidikan dan Produktivitas Karyawan.
Tingkat pendidikan karyawan PT. Pertamina Tongkang Cabang Dumai dapat dilihat pada tabel berikut :


TABEL II . 1 TINGKAT PENDIDIKAN KARYAWAN
PT. PERTAMINA TONGKANG CABANG DUMAI


SUB BAGIAN
PERGURUAN
TINGGI

SLA
JUMLAH

- Operasi

- Adm. & Keuangan

- Sei Pakning


8

1

2


7

2

2
15

3

4
11 11 22
Sumber data : PT. Pertamina Tongkang Cabang Dumai Tahun 2003.
Kondisi tingkat produktivitas dapat dilihat dari dua sisi yaitu : Produktivitas karyawan atau pekerja itu sediri dan produktivitas kerja. Kondisi tingkat produktivitas karyawan PT. Pertamina Tongkang Cabang Dumai saat sekarang cukup baik, karena untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sudah cukup banyak karyawan baik pimpinan maupun karyawan biasa yang dikursuskan, baik di Dumai maupun keluar daerah.
Pendidikan dan kursus tersebut antara lain :
- Studi banding ke Unit-unit daerah lain.
- Kursus keagenan dan kepanduan
- Kursus Manajemen
- Kursus Gugus Kendali Mutu (GKM)
- Dan lain-lain






BAB III

PELAKSANAAN STRATEGI MANAJEMEN
PT. PERTAMINA TONGKANG CABANG DUMAI


3.1. PELAKSANAAN STRATEGI MANAJEMEN

Yang dimaksud dengan pelaksanaan strategi manajemen dalam penelitian ini adalah melaksanakan atau mempraktekkan serangkaian keputusan dan tindakan yang dibuat oleh manajemen puncak dan dimplementasikan oleh seluruh karyawan dalam rangka pencapaian tujuan, melaksanakan strategi perluasan/kombinasi yang tepat dan mengarah ke pola yang lebih baik bagi perusahaan maupun bagi lingkungan sekitarnya dari seluruh karyawan dalam menjalankan tugas perusahaan dibidang usahanya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Pelaksanaan strategi manajemen akan dilihat dari :
1. Perencanaan dari bawah.
Yang dimaksud dengan perencaan dari bawah adalah keberhasilan manejer dengan memberikan tanggungjawab kepada individu lapisan bawah untuk merumuskan rencana pelayanan agar dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan.
Untuk dapat melihat lebih jelas perencanaan dari bawah dalam teknik dan strategi pengembangan usaha yang terbentuk dari pendapat responden terdapat dalam tabel berikut ini :




TABEL III.1
KLASIFIKASI TANGGAPAN RESPONDEN
TENTANG PERENCANAAN DARI BAWAH


NO

TANGGAPAN RESPONDEN

NILAI KUALITATIF

NILAI KUANTITATIF




RESPONDEN
%


1

2

3

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik


13

7

2



59.09

31.82

9.04


JUMLAH

22
100.00

Sumber data : Hasil penelitian lapangan / 2003

Dari Tabel III.1 diatas, dapat dilihat bahwa dari 22 responden penelitian 13 responden atau 59.09 % menyatakan pelaksanaan strategi manajemen dilihat dari indikator perencanaan dari bawah adalah Baik. Ini adalah berkat kesungguhan, kegigihan dan keaktifan team manajemen dalam memajukan perusahaan terwujud, team manajemen berhasil memberikan tanggungjawab kepada individu lapisan bawah untuk merumuskan rencana pelayanan agar dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan, dengan kata lain Semua aspek yang diteliti terpenuhi. Dengan demikain pelaksanaan strategi manajemen tersebut telah sejalan dengan harapan perusahaan.
Dari 22 responden penelitian 7 responden atau 31.82 % menyatakan pelaksanaan strategi manajemen dilihat dari indikator perencanaan dari bawah adalah Cukup Baik. Ini adalah berkat kesungguhan, kegigihan dan keaktifan team manajemen dalam memajukan perusahaan terwujud, team manajemen berhasil memberikan tanggungjawab kepada individu lapisan bawah untuk merumuskan rencana pelayanan agar dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan, namun ada aspek yang belum terpenuhi karena ada sebagian kecil aspek yang diteliti yang belum terealisasi secara optimal. Dengan kata lain, semua aspek yang diteliti belum terpenuhi secara keseluruhan.
Dari 22 responden penelitian 2 responden atau 9.04 % menyatakan pelaksanaan strategi manajemen dilihat dari indikator perencanaan dari bawah adalah Kurang Baik. Ini adalah dikarenakan aspek yang diteliti hanya sebagian kecil yang terealisasi dengan baik. Dengan kata lain responden melihat dilapangan realitanya team manajemen perusahaan tidak begitu bersungguh-sungguh dalam aktivitasnya. Kenyataan ini tentunya masih jauh dari yang diharapkan.
Dari Tabel III.1 diatas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan strategi manajemen dilihat dari indikator perencanaan dari bawah adalah Baik. Ini adalah karena sebagian besar responden menganggap bahwa team manajemen perusahaan telah bersungguh-sungguh dalam aktivitasnya, dan hal tersebut sudah sejalan dengan harapan perusahaan. Semua aspek yang diteliti betul-betul terealisasi dengan baik.
2. Rencana bisnis
Yang dimaksud dengan rencana bisnis disini adalah suatu rencana strategi untuk pengembangan usaha dengan merinci taktik, alokasi sumber program dan proyek rencana bisnis.
Untuk dapat melihat lebih jelas rencana bisnis dalam pelaksanaan strategi manajemen yang terbentuk dari pendapat responden terdapat dalam tabel berikut ini :

TABEL III.2
KLASIFIKASI TANGGAPAN RESPONDEN
TENTANG RENCANA BISNIS


NO

TANGGAPAN RESPONDEN

NILAI KUALITATIF

NILAI KUANTITATIF




RESPONDEN
%

1

2

3
Baik

Cukup Baik

Kurang Baik
13

7

2

59.09

31.82

9.04


JUMLAH

22
100.00
Sumber data : Hasil penelitian lapangan / 2003
Dari Tabel III.2 diatas, dapat dilihat bahwa dari 22 responden penelitian 13 responden atau 59.09 % menyatakan pelaksanaan strategi manajemen dilihat dari indikator rencana bisnis adalah Baik. Ini adalah berkat kesungguhan, kegigihan dan keaktifan team manajemen dan karyawan dalam memajukan perusahaan terwujud, team manajemen berhasil merinci taktik, alokasi sumber program dan proyek rencana bisnis pelayanan agar dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan, dengan kata lain Semua aspek yang diteliti terpenuhi. Dengan demikain pelaksanaan strategi manajemen tersebut telah sejalan dengan harapan perusahaan.
Dari 22 responden penelitian 7 responden atau 31.82 % menyatakan pelaksanaan strategi manajemen dilihat dari indikator rencana bisnis adalah Cukup Baik. Ini adalah berkat kesungguhan, kegigihan dan keaktifan team manajemen dan karyawan dalam memajukan perusahaan terwujud, manajer berhasil merinci taktik, alokasi sumber program dan proyek rencana bisnis pelayaran agar dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan, namun ada aspek yang belum terpenuhi karena ada sebagian kecil aspek yang diteliti yang belum terealisasi secara optimal. Dengan kata lain, semua aspek yang diteliti belum terpenuhi secara keseluruhan.
Dari 22 responden penelitian 2 responden atau 9.04 % menyatakan pelaksanaan strategi manajemen dilihat dari indikator rencana bisnis adalah Kurang Baik. Ini adalah dikarenakan aspek yang diteliti hanya sebagian kecil yang terealisasi dengan baik. Dengan kata lain responden melihat dilapangan realitanya team manajemen dan karyawan perusahaan tidak begitu bersungguh-sungguh dalam aktivitasnya. Kenyataan ini tentunya masih jauh dari yang diharapkan.
Dari Tabel III.2 diatas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan strategi manajemen dilihat dari indikator rencana bisnis adalah Baik. Ini adalah karena sebagian besar responden menganggap bahwa team manajemen dan karyawan perusahaan telah bersungguh-sungguh dalam aktivitasnya, dan hal tersebut sudah sejalan dengan harapan perusahaan. Semua aspek yang diteliti betul-betul terealisasi dengan baik.
3. Unit usaha
Yang dimaksud dengan unit usaha dalam penelitian ini adalah suatu strategi untuk mengembangkan unit usaha yang merupakan tingkat terendah dalam hierarki organisasi dengan meyakinkan bahwa daya kompetitif satuan itu dapat diidentifikasikan dan suatu unit usaha harus mempunyai saingan pemasok, pembeli dan pengganti yang dapat dikenal dengan jelas.
Untuk dapat melihat lebih jelas unit usaha dalam pelaksanaan strategi manajemen yang terbentuk dari pendapat responden terdapat dalam tabel berikut ini :






TABEL III.3
KLASIFIKASI TANGGAPAN RESPONDEN
TENTANG UNIT USAHA


NO

TANGGAPAN RESPONDEN

NILAI KUALITATIF

NILAI KUANTITATIF




RESPONDEN
%

1

2

3
Baik

Cukup Baik

Kurang Baik
16

5

1
72.73

22.73

4.55


JUMLAH

22
100.00
Sumber data : Hasil penelitian lapangan / 2003

Dari Tabel III.3 diatas, dapat dilihat bahwa dari 22 responden penelitian 16 responden atau 72.73 % menyatakan pelaksanaan strategi manajemen dilihat dari indikator unit usaha adalah Baik. Ini adalah berkat kesungguhan, kegigihan dan keaktifan team manajemen dan karyawan dalam memajukan perusahaan terwujud, perusahaan mempunyai saingan pemasok, pembeli dan pengganti yang dapat dikenal dengan jelas, dengan kata lain Semua aspek yang diteliti terpenuhi. Dengan demikain pelaksanaan strategi manajemen tersebut telah sejalan dengan harapan perusahaan.
Dari 22 responden penelitian 5 responden atau 22.73 % menyatakan pelaksanaan strategi manajemen dilihat dari indikator unit usaha adalah Cukup Baik. Ini adalah berkat kesungguhan, kegigihan dan keaktifan team manajemen dan karyawan dalam memajukan perusahaan terwujud, team manajemen dan karyawan perusahaan dapat mempunyai saingan pemasok, pembeli dan pengganti yang dapat dikenal dengan jelas, namun ada aspek yang belum terpenuhi karena ada sebagian kecil aspek yang diteliti yang belum terealisasi secara optimal. Dengan kata lain, semua aspek yang diteliti belum terpenuhi secara keseluruhan.
Dari 22 responden penelitian 1 responden atau 4.55 % menyatakan pelaksanaan strategi manajemen dilihat dari indikator unit usaha adalah Kurang Baik. Ini adalah dikarenakan aspek yang diteliti hanya sebagian kecil yang terealisasi dengan baik. Dengan kata lain responden melihat dilapangan realitanya team manajemen dan karyawan perusahaan tidak begitu bersungguh-sungguh dalam aktivitasnya. Kenyataan ini tentunya masih jauh dari yang diharapkan.
Dari Tabel III.3 diatas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan strategi manajemen dilihat dari indikator unit usaha adalah Baik. Ini adalah karena sebagian besar responden menganggap bahwa team manajemen dan karyawan perusahaan telah bersungguh-sungguh dalam aktivitasnya, dan hal tersebut sudah sejalan dengan harapan perusahaan. Semua aspek yang diteliti betul-betul terealisasi dengan baik.

4. Pencarian profil bisnis.
Yang dimaksud dengan pencarian profil bisnis dalam penelitian ini adalah suatu strategi untuk mengembangkan usaha dengan mengumpulkan data tentang bisnis dari saingannya, untuk informasi usahanya dalam satu tahun.
Untuk dapat melihat lebih jelas unit usaha dalam pelaksanaan strategi manajemen yang terbentuk dari pendapat responden terdapat dalam tabel berikut ini :
TABEL III.4
KLASIFIKASI TANGGAPAN RESPONDEN
TENTANG PENCARIAN PROFIL BISNIS


NO

TANGGAPAN RESPONDEN

NILAI KUALITATIF

NILAI KUANTITATIF




RESPONDEN
%

1

2

3
Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

14

6

2

63.64

27.27

9.09


JUMLAH

22
100.00
Sumber data : Hasil penelitian lapangan / 2003

Dari Tabel III.4 diatas, dapat dilihat bahwa dari 22 responden penelitian 14 responden atau 63.64 % menyatakan pelaksanaan strategi manajemen dilihat dari indikator pencarian profil bisnis adalah Baik. Ini adalah berkat kesungguhan, kegigihan dan keaktifan team manajemen dan karyawan dalam memajukan perusahaan terwujud, team dapat mengumpulkan data tentang bisnis dari saingannya, untuk informasi usahanya dalam satu tahun, dengan kata lain Semua aspek yang diteliti terpenuhi. Dengan demikain pelaksanaan strategi manajemen tersebut telah sejalan dengan harapan perusahaan.
Dari 22 responden penelitian 6 responden atau 27.27 % menyatakan pelaksanaan strategi manajemen dilihat dari indikator pencarian profil bisnis adalah Cukup Baik. Ini adalah berkat kesungguhan, kegigihan dan keaktifan team manajemen dan karyawan dalam memajukan perusahaan, team dapat mengumpulkan data tentang bisnis dari saingannya, untuk informasi usahanya dalam satu tahun, namun ada aspek yang belum terpenuhi karena ada sebagian kecil aspek yang diteliti yang belum terealisasi secara optimal. Dengan kata lain, semua aspek yang diteliti belum terpenuhi secara keseluruhan.
Dari 22 responden penelitian 2 responden atau 9.09 % menyatakan pelaksanaan strategi manajemen dilihat dari indikator pencarian profil bisnis adalah Kurang Baik. Ini adalah dikarenakan aspek yang diteliti hanya sebagian kecil yang terealisasi dengan baik. Dengan kata lain responden melihat dilapangan realitanya team manajemen dan karyawan perusahaan tidak begitu bersungguh-sungguh dalam aktivitasnya. Kenyataan ini tentunya masih jauh dari yang diharapkan.
Dari Tabel III.4 diatas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan strategi manajemen dilihat dari indikator pencarian profil bisnis adalah Baik. Ini adalah karena sebagian besar responden menganggap bahwa team manajemen dan karyawan perusahaan telah bersungguh-sungguh dalam aktivitasnya, dan hal tersebut sudah sejalan dengan harapan perusahaan. Semua aspek yang diteliti betul-betul terealisasi dengan baik.

Berdasarkan beberapa penjelasan mengenai pelaksanaan strategi manajemen dari tiap-tiap indikator, dibawah ini akan diberikan rekapitulasi jawaban responden dari 4 (empat) indikator :



TABEL III.5
DAFTAR REKAPITULASI TANGGAPAN RESPONDEN
TENTANG PELAKSANAAN STRATEGI MANAJEMEN
PT. PERTAMINA TONGKANG CABANG DUMAI


NO

INDIKATOR
TANGGAPAN RESPONDEN
JUMLAH
(%)


BAIK

(%)

CUKUP BAIK
(%)
KURANG BAIK
(%)


1.
Perencanaan dari bawah
13
(59.09)

7
(31.82)
2
(09.09)
22
(100.00)


2.
Rencana bisnis.
13
(59.09)

7
(31.82)
2
(09.09)

22
(100.00)


3.
Unit usaha
16
(72.72)

5
(22.73)
1
(04.55)
22
(100.00)


4.
Pencarian profil bisnis
14
(63.64)

6
(27.27)
2
(09.09)
22
(100.00)


J u m l a h

56
25
7
88


R a t a - r a t a

14
(63.64)

6
(27.27)
2
(09.09)

22
(100.00)


Sumber data : Hasil penelitian lapangan/2003

Berdasarkan Tabel III.5 diatas, dapat diketahui bahwa responden yang berjumlah 14 orang atau 63.64 % menyatakan bahwa pelaksanaan strategi manajemen dilihat dari indikator perencanaan dari bawah, rencana bisnis, unit usaha dan pencarian profil bisnis adalah Baik. Hal ini karena secara objektif dan realita dilapangan responden dapat melihat dan menilai bahwa pelaksanaan strategi manajemen sudah bagus. Dimana semua aspek yang diteliti sebagian besar responden menganggap telah sesuai dengan aturan mainnya dan sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Ini dapat dirasakan oleh responden penelitian yang berjumlah 14 orang atau sebesar 63.64 % tersebut.
Sedangkan responden yang berjumlah 6 orang atau sebesar 27.27 % menyatakan bahwa pelaksanaan strategi manajemen dilihat dari indikator perencanaan dari bawah, rencana bisnis, unit usaha dan pencarian profil bisnis adalah Cukup Baik. Karena responden menganggap bahwa realita dilapangan ternyata pelaksanaan strategi manajemen belum lagi memenuhi semua aspek yang diteliti. Dengan kata lain aspek yang diteliti tersebut tidak semuanya terpenuhi, ada sebagian kecil yang belum terealisasi dengan baik.
Terakhir responden yang berjumlah 2 orang atau 09.09 % menyatakan bahwa pelaksanaan strategi manajemen dilihat dari indikator perencanaan dari bawah, rencana bisnis, unit usaha dan pencarian profil bisnis adalah Kurang Baik. Hal ini karena responden menganggap hanya sebagian kecil saja aspek yang diteliti yang terealisasi dilapangan, Hal ini tentu masih jauh dari harapan. Ini dirasakan oleh responde yang berjumlah 2 orang atau 09.09 % tersebut.
Berdasarkan kenyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan strategi manajemen dilihat dari indikator perencanaan dari bawah, rencana bisnis, unit usaha dan pencarian profil bisnis adalah Baik. Karena sebanyak 14 responden atau 63.64 % menyatakan demikian, 6 responden atau 27.27 % menyatakan Cukup baik, 2 responden atau 09.09 % menyatakan Kurang baik.

3.2. FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN STRATEGI MANAJEMEN

Manajemen strategi, jika ingin dipertahankan dan dijalankan dengan baik manajemen puncak dalam suatu organisasi/perusahaan harus mampu merumuskan dan menentukan strategi organisasi/perusahan sehingga organisasi/perusahaan tidak hanya mampu mempertahankan eksistensinya akan tetapi tangguh melakukan penyesuaian dan perubahan yang diperlukan sehingga organisasi/perusahan semakin meningkat efektivitas dan produktivitasnya. Namun dalam pelaksanan itu semua selalu saja ada hambatan-hambatan yang dilalui antara lain :
A. Type dan struktur organisasi
Type dan struktur organisasi yang diterapkan tidak sesuai dengan kondisi besar/kecilnya perusahaan sangatlah menghambat pelaksanaan kemajuan perusahaan, type dan struktur organisasi haruslah sesuai dengan keadaan perusahaan. Seperti perusahaan yang besar sebaiknya menggunakan type organisasi jenis staf lini, dan lain sebagainya. Pimpinan perusahaan harus dapat mengendalikan dan mengarahkan bawahannya sesuai tanggung jawab yang diembannya.
B. Gaya manajerial
Gaya manajerial yang tidak menarik bagi bawahan sangatlah menghambat kemajuan suatu perusahaan. Gaya manajerial ini adalah merupakan peran penting yang harus dilaksanakan, ini dapat dilihat dari pendidikannya, tingkah lakunya, serta cara berpikirnya dan lain sebagainya yang dalam perusahaan mesti mengarah pada kemajuan perusahaan.
C. Lingkungan
Lingkungan, baik internal maupun eksternal sangatlah mempengaruhi perkembangan dan kemjuan perusahaan. Lingkungan internal yaitu lingkungan dalam perusahaan itu sendiri, ini bisa terjadi kalau pimpinan dan karyawan tidak sepaham demi kemajuan perusahaan, pimpin dalam mengambil keputusan selalu ceroboh sehingga bawahan yang akan menjalankan kebijakan itu tidak mengerti dan bekerja asal-asalan. Sedangkan lingkungan eksternal yaitu lingkungan diluar perusahaan, ini bisa saja masyarakat disekitarnya, lingkungan alam sekitarnya dan bahkan pergolakan politik yang ada dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan.


BAB -IV
KESIMPULAN DAN SARAN

Dengan telah selesainya penulisan dan pembahasan dari Bab ke Bab, Maka sampailah penulis kepada Bab yang terakhir dengan menyimpulkan dan meberikan beberapa saran dalam menghadapi permasalahan yang ditemui.
4.1. KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan strategi manajemen dilihat dari indikator perencanaan dari bawah, rencana bisnis, unit usaha dan pencarian profil bisnis adalah Baik. Karena sebanyak 14 responden atau 63.64 % menyatakan demikian, 6 responden atau 27.27 % menyatakan Cukup baik, 2 responden atau 09.09 % menyatakan Kurang baik.

2. Faktor-faktor penghambat pelaksanaan strategi manajemen antara lain :
1. Type dan struktur organjsasi, Type dan struktur organisasi yang diterapkan tidak sesuai dengan kondisi besar/kecilnya perusahaan sangatlah menghambat pelaksanaan kemajuan perusahaan, menghambat pelaksanaan strategi manajemen, type dan struktur organisasi haruslah sesuai dengan keadaan perusahaan
2. Gaya manejer, Gaya manajerial yang tidak menarik bagi bawahan sangatlah menghambat kemajuan suatu perusahaan. Gaya manajerial ini adalah merupakan peran penting yang harus dilaksanakan, ini dapat dilihat dari pendidikannya, tingkah lakunya, serta cara berpikirnya dan lain sebagainya yang dalam perusahaan mesti mengarah pada kemajuan perusahaan.
3. lingkungan, baik internal maupun eksternal sangatlah mempengaruhi perkembangan dan kemjuan perusahaan. Lingkungan internal yaitu lingkungan dalam perusahaan itu sendiri, ini bisa terjadi kalau pimpinan dan karyawan tidak sepaham demi kemajuan perusahaan, pimpin dalam mengambil keputusan selalu ceroboh sehingga bawahan yang akan menjalankan kebijakan itu tidak mengerti dan bekerja asal-asalan. Sedangkan lingkungan eksternal yaitu lingkungan diluar perusahaan, ini bisa saja masyarakat disekitarnya, lingkungan alam sekitarnya dan bahkan pergolakan politik yang ada dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan.

4.2. SARAN
1. Dari hasil penelitian dilapangan baik melaui observasi, wawancara maupun melalui angket, pelaksanaan strategi manajemen pada PT. PERTAMINA TONGKANG Cabang Dumai sudah baik, namun untuk menjaga keselarasan dan keharmonisan perusahaan maka diperlukan kerja sama yang baik antara pimpinan dengan bawahan (lingkungan internal) maupun dengan lingkungan sekitarnya (lingkungan eksternal).

DAFTAR PUSTAKA

Adam I. Indrawijaya, ORGANIZATION SYSTEM, Penerbit Sinar Baru, Bandung, 1983
Gery Dessler, MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA, Edisi Bahasa Indonesia Jilid I.
Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA, MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Sangarimbun Masri, Effendi, Sofian, METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL, Penerbit LP3ES, Jakarta, 1989
Adam I. Indrawijaya, TEORI ORGANISASI, Penerbit Sinar Baru, Bandung, 1989
Sukanto Reksohadiprodjo, M. Com. Ph.D., Drs. Indriyo Gitosudarmo, MANAJEMEN PRODUKSI, Penerbit BPFE Yogyakarta, 1988
Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA, MANAJEMEN STRATEJIK, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta, 2001
Prof. DR. Wagiono Ismangil, BISNIS, Edisi Bahasa Indonesia Jilid I, Penerbit Prenhallindo, Jakarta.
Hamel, Gary, The Subversive Strategist, World Executive Digest, December 1995.
Mintzberg, Henry, The Fall and Rise of Strategic Planning, Harvard Business Review, January-February 1994.
Buku Panduan PT. PERTAMINA TONGKANG CABANG DUMAI
Buku Panduan PT. PERTAMINA TONGKANG JAKARTA

Read More......

Job List Operator PC di Proses Enjiniring/Eng Bang Pertamina (Persero) UP-II Dumai

1. Mengumpulkan dan mencatat data kondisi operasi dan data analisa unit-unit proses (Platforming LPG Maximize # 301, PL-CCR # 300, NHDT # 200, HC Unibon # 211/212, Hydrogen Plant # 701/702, DHDT # 220, Offsite, dan Limbah) secara online dari Uniformance (PHD Data) dan PIMS/LIMS


2. Me-update/input data kondisi operasi dan analisa ke PC/Komputer yang telah dicatat dengan perintah macro Excel yang telah di buat agar data dapat dihasilkan akurat, cepat dan tepat.

3. Print out hasil data yang telah di update serta melaporkan pada pengawas Proses Enjiniring/Eng Bang khususnya dibawah Ka. Proses Plant sesuai unit masing-masing sebagai Laporan Monitoring Unit-unit proses (Harian, Mingguan, Bulanan)

4. Memelihara/merawat seluruh unit PC/Komputer alokasi di Proses Enjiniring/Eng Bang.


Dumai, 3 Desember 2007

Operator PC/Komputer


( Supardi )


Read More......

ISO 9001 : 2000

SISTEM MANAJEMEN KUALITAS

ISO 9001: 2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen kualitas. ISO 9001: 2000 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen kualitas, yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk (barang dan/ atau jasa) yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Persyaratan-persyaratan yang ditetapkan ini dapat merupakan kebutuhan spesifik dari pelanggan, di mana organisasi yang dikontrak itu bertanggung Jawab untuk menjamin kualitas dari produk-produk terrentu, atau merupakan kebutuhan dari pasar tertenru, sebagaimana ditentukan oleh organisasi.


ISO 9001: 2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk (barang dan/atau jasa). Tidak ada kriteria penerimaan produk dalam ISO 9001: 2000, sehingga kita tidak dapat menginspeksi suatu produk terhadap standar-standar produk. ISO 9001: 2000 hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas. Dengan demikian apabila ada perusahaan yang mengiklankan bahwa produknya telah memenuhi standar internasional, itu merupakan hal yang salah dan keliru, karena seyogianya manajemen perusahaan hanya boleh menyatakan bahwa sistem manajemen kualitasnya yang telah memenuhi standar internasional—bukan produk berstandar internasional, karena tidak ada kriteria pengujian produk dalam ISO 9001: 2000. Bagaimanapun diharapkan, meskipun tidak selalu, bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistem manajemen kualitas internasional akan berkualitas baik (standar). Persyaratan-persyaratan dan rekomendasi dalam ISO 9001: 2000 diterapkan pada manajemen organisasi yang memasok produk, sehingga akan mempengaruhi bagaimana produk itu di-desain, diproduksi, dirakit, ditawarkan, dan lain-lain.
The International Organization for Standardization (ISO) Technical Committee (TC) 176 bertanggung jawab untuk standar-standar sistem manajemen kualitas ISO 9000 (lihat www.iso.ch).

Sejak pertama kali dikeluarkan srandar-standar ISO 9000 pada tahun 1987, ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000. Dengan demikian standar ISO 9000 yang terbaru (edisi terakhir) adalah ISO 9000 Versi Tahun 2000. ISO 9000 Versi Tahun 2000 mencakup beberapa seri berikut:
1. ISO 9000: 2000 —> QMS—Fundamentals and vocabulary replacing ISO 8402 and ISO 9000-1
2. ISO 9001: 2000 —> QMS—Requirements replacing the 1994 versions of ISO 9001, 9002, and 9003
3. ISO 9004: 2000 —> QMS—Guidance for performance improvement replacing ISO 9004 with most parts
4. ISO 19011 —> Guidance for auditing management systems replacing ISO 10011 and 14011

Perubahan yang signiflkan dalam ISO 9001 Versi tahun 2000 (ISO 9001: 2000) dibandingkan dengan ISO 9001 Versi Tahun 1994 (ISO 9001: 1994) adalah penggantian 20 elemen standar menjadi suatu model proses.
Model proses dari ISO 9001: 2000 terdiri dari lima bagian utama yang menjabarkan sistem manajemen organisasi, sebagai berikut:
1. Sistem manajemen kualitas (Bagian 4 dari ISO 9001: 2000)
2. Tanggung jawab manajemen (Bagian 5 dari ISO 9001:2000)
3. Manajemen sumber daya (Bagian 6 dari ISO 9001: 2000)
4. Realisasi produk (Bagian 7 dari ISO 9001: 2000)
5. Analisis, pengukuran dan peningkatan (Bagian 8 dari ISO 9001: 2000) Langkah -langkah Membangun dan Mengembangkan Sistem Manajemen Kualitas

Definisi dari Standar ISO 9000 untuk sistem manajemen kualitas (Quality Management System, QMS) adalah: “struktur organisasi, tanggungjawab, prosedur-prosedur, proses-proses, dan summer-summer daya untuk penerapan manajemen kualitas”.
Suatu sistem manajemen kualitas (QMS) merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang dan atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu. Kebutuhan atau persyararan itu ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.

Sistem manajemen kualitas mendefinisikan bagaimana organisasi menerapkan praktek-praktek manajemen kualitas secara konsisten untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar. Terdapat beberapa karakterisrik umum dari sistem manajemen kualitas:

Sistem manajemen kualitas mencakup suatu lingkup yang luas dari aktivitas-aktivitas dalam organisasi modern. Kualitas dapat didefinisikan melalui lima pendekatan utama:
(1) transcendent quality, yaitu suatu kondisi ideal menuju keunggulan,
(2) product-based quality-, yaitu suatu atribut produk yang memenuhi kualitas,
(3) user-based quality, yaitu kesesuaian atau ketepatan dalam penggunaan produk (barang dan/atau jasa),
(4) manufacturing-based quality, yaitu kesesuaian terhadap persyaratan-persyaratan standar, dan
(5) value-based quality, yaitu derajat keunggulan pada tingkat harga yang kompetitif.

Sistem manajemen kualitas berfokus pada konsistensi dari proses kerja. Hal ini sering mencakup beberapa tingkat dokumentasi terhadap standar-standar kerja.
Sistem manajemen kualitas berlandaskan pada pencegahan kesalahan sehingga bersifat proaktif, bukan pada deteksi kesalahan yang bersifat reaktif. Patut diakui pula bahwa banyak sistem manajemen kualitas tidak akan efektif 100% pada pencegahan semata, sehingga sistem manajemen kualitas juga harus berlandaskan pada tindakan korektif terhadap masalah-masalah yang ditemukan. Dalam kaitan dengan hal ini, sistem manajernen kualitas merupakan suatu closed loop system yang mencakup deteksi, umpan balik, dan koreksi. Bagaimanapun proporsi terbesar (lebih dari 85%) harus diarahkan pada pencegahan kesalahan sejak tahap awal.

Sistem manajemen kualitas mencakup elemen-elemen: tujuan (objectives), pelanggan (customers), hasil-hasil (outputs), proses-proses (processes), masukan-masukan (inputs), pemasok (suppliers), dan pengukuran untuk umpan-balik dan umpan-maju (measurements for feedback and feedforward). Dalam akronim bahasa Inggris dapat disingkat menjadi: SIPO-COM ; Suppliers, Inputs, Processes, Outputs, Customers, Objectives, and Measurements.

Dalam setiap lingkungan, pelaksanaan proses yang konsisten merupakan kunci untuk peningkatan terus-menerus yang efektif agar selalu memberikan produk (barang dan/atau jasa) yang memenuhi kebutuhan pelanggan dalam pasar global. Terdapat beberapa langkah untuk menerapkan suatu sistem manajemen kualitas (QMS). Urut-urutan yang diberikan di sini hanya merupakan suatu petunjuk, yang dapat saja dilakukan bersamaan atau dalam susunan yang tidak harus berurut, tergantung pada kultur dan kematangan organisasi, tetapi semua langkah ini harus diperharikan secara serius dan konsisten.


Read More......

Hentikan Riba, Riswah & Rokok

Oleh Hilmy, SE.
Pensiunan Bank Indonesia,Anggota Dewan Pakar Himpunan Dai dan Mubalig Bukittinggi

RRR (Riba, Riswah (korupsi /disogok-menyogok) & Rokok) telah membawa petaka sangat besar bagi negara dan bangsa Bila Penduduk Indonesia bertobat, maka negara Indonesia akan makmur. Kenapa Karena terhindar dari petaka amat besar dan terhindar pula dikerjain oleh “DAJJAL ” penjajah ekonomi


Pertama : “The Triple R” itu adalah perbuatan haram dan berkahnya dicabutNya. Bahkan diperangi Allah dan RasulNya Sehingga dengan bertobat, maka Allah sayang dan melimpahkan berkah yang datang dari segala jurusan seperti yang dijanjikanNya
Qs Al A’raaf 96-
“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.

Kedua: The Triple R itu adalah penyebab timbulnya petaka teramat besar. Sehingga dengan bertobat maka petaka yang membawa derita seperti sekarang menjadi lenyap. Petaka petaka apa saja itu

Mari kita lihat sebagian petaka itu sbb
1. Petaka sistem Riba
Sistem riba (sistem bunga) dilarang Allah sejak zaman Nabi Musa a.s (Yahudi), Nabi Isa a.s.( Nasrani) dan Nabi Muhammad saw (Islam). Pelaku riba (pemberi, penerima, pencatat dan saksi) di dunia berkahnya dicabut Allah, diperangi Allah dan RasulNya dan dan akhirat pasti masuk neraka dan kekal didalamnya (Qs. 2 :275-279). Berikut beberapa petaka besar karena sistem riba
a. Bank Indonesia dibunuh bunga SBI.
Contoh: tahun 2003 BI harus membayar bunga SBI Rp 14 trilyun, padahal pendapatan bunga BI hanya Rp 2 trilyun, sehingga defisit Rp 12 trilyun. BI bisa mati bila tidak dibantu Tetapi BI tidak boleh mati.Untuk menyelamatkan kematian BI itu maka Pemerintah membantunya atas beban APBN (uang rakyat) Petaka hantu bunga ini bisa tibul lagi dilain waktu. Rakyat dizalimi Pemerintah. Pemerintah dizalimi Bank Konvensional. Bank Konvensional dizalimi deposannya.

b. APBN selalu defisit berkepenjangan.
Penyebabnya adalah bunga Obligasi Bank Rekap. Kita saksikan penampakan “hantu” bunga ini pada APBN

APBN menjadi defisit disebabkan oleh bunga Obligasi bank rekap
APBN menjadi SURPLUS tanpa beban bunga obligasi rekap
(1=Rp 1 trilyun)
APBN 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Total
Defisit - 16,13 - 40,48 - 3,57 - 36,67 - 24,42 -16,90 -158,18
Bunga obl.rekap 31,24 58,20 62,26 46,36 41,28 38,84 278,17
Tanpa Bunga obl.rkp +15,11 +17,72 +58,69 +9,69 +16,86 +21,94 +119,99
Sumber BI

c. Rakyat petani padi dizalimi
Bobot harga beras dalam angka inflasi paling menentukan. Karenanya untuk mencapai target supaya bunga turun, maka harga beras harus diturunkan (termasuk dengan mengimpor) Tindakan ini menzalimi rakyat petani. Pemerintah terpaksa menzalimi rakyat petani agar target menurunkan suku bunga dapat dicapai. Orang yang yang dizalimi ini doanya terkabul. Makanya berdoalah wahai pak tani supaya riba hilang dimuka bumi.

d. Siti Nurbaya dizalimi Samsul Bahri patah hati
Datuk Maringgih memberi kredit kepada ayah Siti Nurbaya (Ayah) dengan sistem riba. Kreditnya sengaja dibikin macet, kemudian Ayah dikejar hantu bunga. Ayah stress hampir gila. Ayah terpaksa menyerahkan anaknya kepada Datuk Maringgih si tua bangka. Gara gara riba Siti Nurbaya dizalimi ,Samsul Bahri sang pacar “patah hati”


e. Negara donor menjadi DAJJAL ekonomi
Negara “donor” ( Amerika Serikat Cs) “menjajah” negara penghasil minyak dan hasil bumi. Menurut John Perkins dalam bukunya “Pengakuan pelaku Ekonomi Hit Men (EHM) ”, engan EHM itu negara kaya tambah kaya, negara miskin semakin menderita, termasuk Indonesia.
Caranya dengan memberikan kredit berlebihan (over financing) kemudian dibikin macet.. Setelah macet, peminjam dikerjain. Mirip Dartuk Maringgih menggaet Siti Nurbaya. Bila tidak mau mengikuti maunya, maka CIA dan srigalanya yang punya senjata ikut pula. Bila perlu Presidennya dibunuh atau diperangi. Harus ikut maunya seperti dajjal saja. Itulah petaka riba.
Sekarang semua hasil bumi (minyak, gas, emas, perak) semuanya dikuasai mereka. Industri strategis termasuk Indosat dan perkebunan kelapa sawit juga dikuasi mereka. Semua bank swasta nasional besar seperti BCA, Lippo,Danamon,Permata, dan Bank Niaga kini juga sudah beralih ketangan mereka. Perbankan sebagai agen pembangunan dikuasai mereka. Merekalah yang mengarahkan kepada siapa kredit diberikan. Mereka bisa menjatuhkan semua bank dan dananya diboyong keluar Indonsia. Jadi semua ekonomi dikuasai EHM. Bagai mana solusinya.
Solusinya “ati’ullah wa ati’urrasul” stop Riba, pindah dari Bank Konvensional yang riba ke Bank Syariah yang No MAGRIB (Maisir, Gharar, Riba,Bathil) dan No Triple R

2. Petaka karena Riswah
Riswah , menyogok dan disogok, korupsi dan mencuri, memungut harta secara bathil dilarang Allah ( Qs 2.188) Larangan ini pasti menimbulkan petaka.
a. Gara gara korupasi perusahaan bisa mati
b. Negara hancur karena korupsi. Indonesia negara terkorup kelas atas di dunia . 30% biaya pembangunan hilang di korup. Koruptor berhentilah beraksi. Karena kematian juga menanti. Negara kita hancur karena korupsi
c. Banjir besar dengan berbagai bahayanya juga akibat korupsi Banjir itu terjadi adalah akibat penebangan kayu di hutan secara ilegal. Ini terjadi karena pejabat pengawasnya kena sogok. Korupsi namanya
d. Proyek proyek yang dibiayai dengan hutang LN , yang tidak berhasil, juga karena korupsi. Akibatnya hutang bertambah. Kita dijajah. Itulah sebagaian petaka Riswah yang harus dicegah
3. Petaka karena Rokok
Rokok adalah Racun. Rokok dapat membunuh dan mesrusak seperti tercantum pada bungkusnya. Rokok juga haram menurut ulama yang objektif . Petaka karena rokok diantaranya sbb
a. Perokok di Indonesia membakar uang Rp 100 trilyun setiap tahun Ini pengeluaran mubazir namanya Setan kawan mereka (Qs 17:27) Bayangkan betapa betapa besarnya manfaat uang itu bila digunakan untuk keperluan produktif, Bayangkan Pengeluaran untuk Pembangunan di APBN hanya Rp 71 trilyun (Sumber APBN 2004)
b. Uang dibakar hanya hangus Tetapi rokok dibakar selain uang habis, pembuhuuhan pun terjadi. Orang Indonesia mati dibunuh rokok sebanyak 57ribu orang setiap tahun Suatu perbuatan zalim dan keji
c. Selain menganiaya dirinya sendiri, Perokok juga telah menghancur kekasih dan buah hatinya sendiri,. karena
i. banyak bayi cacat akibat rokok karena kelainan janin (gangguan saluran dan pasokan darah sehat )
ii. banyak kelainan kehamilan karena rokok suaminya
iii. banyak istri yang kena kanker rahim, kanker payu dara dan kanker lain karena rokok suaminya
iv. banyak lelaki yang impoten karena rokok
Banyak orang yang tidak sadar betapa dahsyatnya petaka karena rokok
Penutup
Bila kita berhasil menghentikan The Triple R maka Indonesia akan makmur, kemiskinan hilang, penjajah ekonomi akan hengkang., Allah pun sayang
Mulailah dari diri sendiri.Karena pertanggungan jawab juga sendiri sendiri Untuk lebih yakin ada baiknya ikuti pula tulisan kami yang lain, diantaranya : Haji Padang (cerpen), Pulanglah Sayang.Riba EDM dn EHM (Ekonomi Datuk Maringgih dan Ekonomi Hit Men), Do You Know Seperti Apa Riba Zaman Rasulullah dan Sekarang, Beda Bunga dan Margin, Mengnal Bahaya Rokok dan Cara Berhenti Merokok dan banyak lagi yang lain
Bila betul teruskan kepada orang lain.


Read More......

Jumat, 25 Januari 2008

Pengertian dan Penjelasan Shalat Sunat Tahajud, Dhuha, Istikhoroh, Tasbih, Taubat, Hajat, Safar

Pengertian dan Penjelasan Shalat Sunat Tahajud, Dhuha, Istikhoroh, Tasbih, Taubat, Hajat, Safar

Persamaan Kata :
Shalat = Salat = Sholat = Solat
Sunat = Sunah
Tahajud = Tahajjud
Dhuha = Duha
Istikharah = Istikhoroh = Istikoroh
Safar = Shafar


1. Shalat Sunat Tahajud
Shalat sunat tahajud adalah shalat yang dikerjakan pada waktu tengah malam di antara shalat isya dan Shalat shubuh setelah bangun tidur. Jumlah rokaat shalat tahajud minimal dua rokaat hingga tidak terbatas. Saat hendak kembali tidur sebaiknya membaca ayat kursi, surat al ikhlas, surat al falaq dan surat an nas.

2. Shalat Sunat Dhuha
Shalat Dhuha adalah shalat sunat yang dilakukan pada pagi hari antara pukul 07.00 hingga jam 10.00 waktu setempat. Jumlah roka'at shalat dhuha minimal dua rokaat dan maksimal dua belas roka'at dengan satu salam setiap du roka'at. Manfaat dari shalat dhuha adalah supaya dilapangkan dada dalam segala hal, terutama rejeki. Saat melakukan sholat dhuha sebaiknya membaca ayat-ayat surat al-waqi'ah, adh-dhuha, al-quraisy, asy-syamsi, al-kafirun dan al-ikhlas.

3. Shalat Sunat Istikhoroh
Shalat istikhoroh adalah shalat yang tujuannya adalah untuk mendapatkan petunjuk dari Allah SWT dalam menentukan pilihan hidup baik yang terdiri dari dua hal/perkara maupun lebih dari dua. Hasil dari petunjuk Allah SWT akan menghilangkan kebimbangan dan kekecewaan di kemudian hari. Setiap kegagalan akan memberikan pelajaran dan pengalaman yang kelak akan berguna di masa yang akan datang. Contoh kasus penentuan pilihan :
- memilih jodoh suami/istri
- memilih pekerjaan
- memutuskan suatu perkara
- memilih tempat tinggal, dan lain sebagainya
Dalam melakukan shalat istikharah sebaiknya juga melakukan, puasa sunat, sodakoh, zikir, dan amalan baik lainnya.

4. Shalat Sunat Tasbih
Shalat tasbih adalah solat yang bertujuan untuk memperbanyak memahasucikan Allah SWT. Waktu pengerjaan shalat bebas. Setiap rokaat dibarengi dengan 75 kali bacaan tasbih. Jika shalat dilakukan siang hari, jumlah rokaatnya adalah empat rokaat salam salam, sedangkan jika malam hari dengan dua salam.

5. Shalat Sunat Taubat
Shalat taubat adalah shalat dua roka'at yang dikerjakan bagi orang yang ingin bertaubat, insyaf atau menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukannya dengan bersumpah tidak akan melakukan serta mengulangi perbuatan dosanya tersebut. Sebaiknya shalat sunah taubat dibarengi dengan puasa, sodaqoh dan sholat.

6. Shalat Sunat Hajat
Shalat Hajat adalah shalat agar hajat atau cita-citanya dikabulkan oleh Allah SWT. Shalat hajat dikerjakan bersamaan dengan ikhtiar atau usaha untuk mencapai hajat atau cita-cita. Shalat sunah hajat dilakukan minimal dua rokaat dan maksimal duabelas bisa kapan sajadengan satu salam setiap dua roka'at, namun lebih baik dilakukan pada sepertiga terakhir waktu malam.

7. Shalat Sunat Safar
Shalat safar adalah solat yang dilakukan oleh orang yang sebelum bepergian atau melakukan perjalanan selama tidak bertujuan untuk maksiat seperti pergi haji, mencari ilmu, mencari kerja, berdagang, dan sebagainya. Tujuan utamanya adalah supaya mendapat keridhoan, keselamatan dan perlindungan dari Allah SWT.

Read More......

Daftar Riwayat Hidup

DATA PRIBADI

NAMA LENGKAP : SUPARDI
NAMA PANGGILAN : PARDI
TEMPAT TANGGAL LAHIR : MUDIK ULO, 25 AGUSTUS 1975
ALAMAT : JL.CEMARA BLOK B1/23 BTN PANORAMA
AGAMA : ISLAM
PEKERJAAN : SWASTA
ANAK KE : 4 (EMPAT)
PENDIDIKAN TERAKHIR : SARJANA


UMUR : 32 TAHUN
TINGGI BADAN : 155 Cm
BERAT BADAN : 46 Kg
HOBI : MEMBACA, OLAH RAGA, REKREASI
CIRI-CIRI : RAMBUT LURUS, BADAN MUNGIL
MAKANAN PAVORIT : NASI UDUK
MINUMAN PAVORIT : JUST TOMAT


PENDIDIKAN

SD 027 MUDIK ULO (TH.1988/BERIJAZAH)
SMP KARANG ANYAR DUMAI (TH.1991/BERIJAZAH)
STM NEGERI PEKANBARU (TH.1994/BERIJAZAH)
UNIVERSITAS LC. KUNING PEKANBARU (TH.2003/BERIJAZAH)


ORANG TUA

NAMA BAPAK : M. ALI
PEKERJAAN : SWASTA
UMUR : 59 TAHUN
NAMA IBU : NURHAILIS
PEKERJAAN : IBU RUMAH TANGGA
UMUR : 50 TAHUN


NAMA SAUDARA KANDUNG

ARLIS SUNARDI (ABANG)
DERNIATI (KAKAK)
DASRIL USMAN (ABANG)
LENI MARTATI (ALMH) (ADEK)
SYAMSURIAL (ADEK)
NORI (ALHM) (ADEK)
SANDRI AGUSDINATA (ADEK)


Read More......

Menggelar Alquran Terpanjang di Dunia

Menggelar Alquran Terpanjang di Dunia

Meski memangkas gaji dan pensiun, Iskandar ikhlas demi terwujudnya Mushaf Alquran 'Incong Kincai'.

Lebih dari 100 ribu umat Islam yang memadati ruang utama shalat di lantai dua Masjid Istiqlal sontak berdiri. Bidikan kamera pun terarah pada kain batik berwarna dasar hitam yang bertuliskan ayat-ayat suci Alquran. Istimewanya, kain itu merupakan Alquran terpanjang di dunia


Bentangan Alquran sepanjang 1.919 meter di tangan puluhan mahasiswa Universitas Islam As-Syafi'iyah (UIA) Jakarta itu mengundang decak kagum jamaah dan pejabat pada tasyakuran 25 tahun sekaligus pembukaan Muktamar VI Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), Sabtu (22/7) pagi itu. Tak urung Presiden dan istri, Ketua MPR, dan Menteri Agama serta Ketua Umum BKMT Dr Hj Tutty Alawiyah AS berfoto bersama dengan latar belakang Alquran terpanjang itu.
Sebelum meninggalkan masjid Istiqlal, secara khusus Presiden dan Ani Susilo Bambang Yudhoyono menyalami Iskandar Zakaria, penulis Alquran itu, dan mengucapkan selamat atas karyanya yang sangat fenomenal. Iskandar yang didampingi sang istri, tak kuasa menahan rasa haru. ''Saya benar-benar tak menduga bila akhirnya bertemu presiden pada hari ini,'' ungkap pria kelahiran Kerinci, Jambi, 13 April 1942 ini.
Perjalanan Iskandar menuliskan Alquran itu pun tak kalah panjangnya. Ia memulai karyanya pada 19 Mei 1996, tepat 1 Muharam 1417 H. Dibantu 21 rekannya dari Sanggar Seni Ilok Rupo, Kerinci, Jambi, ia bisa menyelesaikannya dalam waktu 8,5 tahun.
''Ya, setiap harinya tak kurang dari delapan jam saya menyalin huruf-huruf Alquran,'' ungkap Iskandar sambil sesekali mengusap air mata, mengenang perjalanannya yang panjang. Biasanya ia menyalin sehabis shalat Dluha selama empat jam, dilanjutkan selepas shalat Dzuhur, dan biasanya diteruskan malam hari. Untuk mewujudkan karyanya, Iskandar ingat benar, ia terpaksa mengeluarkan uang dengan memangkas gaji serta pensiunnya.
Memendam keinginan
Sebenarnya, pada tahun 1980-an sudah tebersit keinginannya untuk menyalin Alquran dengan tulisan tangan pada kertas tebal. Sayangnya, ia belum punya kesempatan karena masih menjabat penilik Kebudayaan Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Sungai Penuh. ''Ditambah lagi anggaran belum ada. Terpaksa, keinginan itu dipendam dulu,'' tuturnya sambil melempar senyum.
Saat Festival Istiqlal di Jakarta pada 1995 yang gaungnya cukup besar, Iskandar ikut terlibat. Ia ditunjuk sebagai Tim Sike Rebana/Tim Kesenian Provinsi Jambi sebagai pengisi acara pembukaan. Ia berkesempatan menyaksikan penandatanganan Mushaf Alquran terbesar di dunia oleh Presiden Soeharto. ''Terus terang menyaksikan peristiwa itu, muncul kembali ide lama untuk menyalin Alquran tulisan tangan,'' paparnya.
Sepulang dari Jakarta, ia langsung membeli 40 lembar karton putih serta pensil yang dibutuhkan serta alat-alat tulis lainnya. Tulisan dituangkan dalam lingkaran. Setengah lingkaran bagian atas diisi dengan tulisan 'Incong' yang bacaannya sama dengan bacaan Alquran.
'Incong' adalah aksara kuno Kerinci yang ia pelajari tahun 1968 pada M Kabul Ahmad Dorajo, M Sulut, dan H Kadir Jamil. Mushaf Alquran disalin ini tidak berbentuk kitab, tetapi berlipat-lipat hingga bisa dipanjangkan atau direntangkan.
Surat Al Fatihah dan Al Baqarah selesai dalam waktu sekitar lima bulan. Ia berencana melapisnya dengan tinta hitam dan merah. ''Tintanya dibeli di Jambi,'' katanya.
Namun, ungkap Iskandar, Allah memberikan petunjuk agar ia membuatnya dengan bahan yang lebih baik. Muncul pemikiran baru. Mengapa tidak dibuat di atas kain putih yang dicat? Atau, mengapa tidak dibuat dengan benang emas?
Berganti bahan
Iskandar pun memutuskan untuk menghentikan penulisan Alquran di atas kertas. Ia berpikir keras ingin mewujudkannya dalam bentuk yang lebih baik dan lebih unik. ''Termasuk memikirkan anggarannya.''
Kebetulan keluarga Iskandar mempunyai usaha batik tulis secara kecil-kecilan. Timbullah pikiran baru untuk membuat Alquran bercorak batik. ''Keluarga menyambut baik. Maka ditetapkanlah mengerjakannya dengan cara membatik. Lalu dari mana anggarannya?''
Kebetulan saat itu bahan batik masih ada sedikit. Dipotonglah kain mori sepanjang lima meter itu dan pekerjaan dimulai. Hari itu tanggal 19 Mei 1996 bertepatan dengan 1 Muharram 1417 H. Dimulai dari surat Al-Ikhlas disusunlah ilustrasi dan kaligrafi yang sepadan. Berikutnya pada kain yang sama dibuat empat surat lainnya.
Karya Iskandar untuk pertama kalinya dipamerkan pada 1997, saat penyelenggarakan MTQ ke-18 di kota Jambi. Waktu itu sudah selesai 11 juz. Pengunjung menyambut batik Alquran itu.
Penulisan Alquran di atas kain itu sempat terhenti pada 1998. Pasalnya, dana habis. Sebab, ada pergantian kepala daerah Kerinci sekaligus juga pergantian ketua Tim PKK dan ketua LKPK. Padahal mereka sponsor pekerjaan tersebut. Kebetulan 1998, ia pensiun dari PNS. ''Sebagian uang Taspen yang diterima digunakan untuk meneruskan pekerjaan tersebut. Tentu saja jauh dari mencukupi,'' paparnya.
Bantuan mengalir
Untunglah setahun kemudian bantuan mulai mengucur. Bupati Kerinci yang dijabat oleh H Fauzi Siin dan Ketua Tim PKK Kerinci Hj Murni Fauzi membantu masing-masing Rp 3 juta dan Rp 5 juta. Bahkan, Hj Jamilah Janan Thaib, ibu dari Murni Fauzi, pun membantu Rp 1,5 juta. Mulai tahun 2000 pekerjaan diteruskan sampai pertengahan tahun itu selesai sebanyak 17 juz atau sepanjang 1.200 meter.
Tahun 2001 diselenggarakan MTQ ke-30 tingkat Provinsi Jambi di Kerinci. Untuk kali kedua Mushaf Alquran yang diberi nama 'Incong Kincai' itu digelar dalam kota Sungai Penuh. Sambutan hangat mengalir dari masyarakat. Beritanya disiarkan berbagai stasiun televisi dan muncul di internet.
Pada Wisata Dakwah Tingkat Nasional BKMT Tingkat Nasional 2003, Mushaf Alquran 'Incong Kincai' dikirabkan. Puncak acara itu adalah penandatanganan prasasti Mushaf Alquran 'Incong Kincai' mushaf terpanjang di dunia, oleh empat tokoh yaitu: Prof Dr HM Amien Rais, Ketua MPR-RI; Dr Hj Tutty Alawiyah AS, Ketua BKMT Pusat; Drs H Zulkifli Nurdin MBA, Gubernur Jambi; dan H Fauzi Siin, Bupati Kerinci.
''Alhamdulillah tanpa disangka sebelumnya, untuk penyelesaian Mushaf Alquran itu, di hadapan masyarakat penyalin (Iskandar --red.) menerima langsung bantuan dari Ketua MPR sebesar Rp 25 juta, Gubernur Jambi Rp 15 juta, dan Bupati Kerinci Rp 12 juta,'' ujar Iskandar penuh suka cita. Alhamdulillah, memasuki 2004 Iskandar dapat menyeselesaikan 30 juz Mushaf Alquran sepanjang 1.919 meter.
Pada awalnya Iskandar ingin membuat mushaf itu sepanjang jumlah ayat dalam Alquran yaitu 6.236 meter. Karena kesulitan dana, ia memutuskan sepanjang dua ribu meter saja.
Setelah ia mengkaji dan menganalisis angka 19 dalam Alquran, maka putuslah angka terakhir adalah sepanjang 1.919 meter. ''Tanggal 17 Ramadhan 1425 Hijriyah selesai seluruh pekerjaan. Dengan demikian, lama pekerjaan mencapai 8 tahun 5 bulan dan 12 hari menurut perhitungan masehi atau 8 tahun 9 bulan dan 17 hari menurut perhitungan tahun Hijriyah,'' ungkapnya.
Dan, tepat 22 Juli 2006 bertepatan dengan tabligh akbar, tasyakur 25 tahun serta pembukaan Muktamar VI BKMT di Masjid Istiqlal, Alquran Terpanjang di Dunia itu dipamerkan di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di hadapan para menteri dan Duta Besar serta lebih dari 100 ribu jamaah BKMT dari seluruh Indonesia.
(damanhuri zuhri )


Read More......

Pacu Jalur

Pacu Jalur seperti yang terlihat digambar atas merupakan tradisi yang sudah turun temurun dari masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) Provinsi Riau di Tepian Narosa Telukkuantan selalu berlangsung sangat seru


Pesertanya selain dari daerah tempatan juga diramaikan oleh daerah lain bahkan dari Negara tetangga Malaysia juga ikut memeriahkan pertandingan ini yang sudah menjadi Iven Nasional. Pada mulanya pertandingan ini hanya merupakan permaianan beberapa orang saja dan dilaksanakan sekitar 100 tahun yang lalu disalah satu desa yang terpencil oleh para pawang (dukun) dengan masyarakat desanya guna menghindari bencana yang akan menimpa daerah tersebut, maka dengan demikian diadakanlah pertemuan seluruh masyarakat dengan mengadakan sesajian dengan ramuan2 seadanya yang pada akhirnya dibuang ke sungai dan dihanyutkan dengan perahu sepanjang sungai Kuantan tersebut, lama kelamaan menjadi tradisi dan hingga dipertandingkan untuk memeriahkan penyambutan hari kemerdekaan RI, namun saat ini pertandingan sudah menjadi besar dan pesertanya bukan lagi hanya beberapa orang saja namun sudah menjadi banyak bahkan jalur nya sudah besar dan panjang peserta 1 jalur pun sudah mencapai ratusan orang. Pada Tahun 2005 yang lalu langsung dibuka oleh Mentri Kebudayaan dan Pariwisata dan disaksikan pejabat dan kepala Dinas Prov.Riau. Peserta lomba diikuti hampir 200 an Jalur berasal dari Prov. Riau, Sumut, Sumbar, Jambi dan Negara tetangga Malaysia. Pada tahun 2007 dibuka oleh Gubernur Riau Bapak H. Rusli Zainal, SE, MM, diikuti Kepala Dinas Pariwisata Prov.Riau, Ketua DPRD Riau, Bupati Kuansing H Sukarmis bersama istri Hj Juita Alfis Sukarmis, Ketua DPRD Kuansing Marwan Yohanis, Wakil Bupati Kuansing Drs H Mursini, sejumlah kepala Dinas, Badan di lingkungan Pemkab Kuansing dari tribun kehormatan di pancang finis.
Pada babak pertama, Jalur Siluman Buayo Danau Desa Sitorajo Kari, Kecamatan Kuantan Tengah peraih tiga kali gelar juara iven kecamatan berhasil menumbangkan lawannya Titah Malin Ome Desa Tanjung Putus, Kecamatan Kuantan Hilir yang telah lebih dahulu tenggelam.
Di putaran kedua, Siluman Buayo Danau berhadapan dengan Jalur Delima Indah Permata Kuantan Desa Saik, Kecamatan Kuantan Mudik yang pada hilir pertama harus bersusah payah menundukkan Jalur Kori Pusako Kampung Loyang Desa Tanjung, Kecamatan Hulu Kuantan dalam dua kali pertandingan ulang di putaran pertama. Dalam pertarungan yang sangat sengit ini akhirnya dimenangkan oleh Jalur Siluman Buayo Danau.
Sedangkan pada putaran kedua lainnya, Jalur Puti Mandi Mayang Terurai dari Rantau Sialang Kuantan Mudik harus mengakui keunggulan Jalur Halilintar Gelombang Cahaya dari Desa Sei Kelelawar, Kecamatan Hulu Kuantan. Begitu juga dengan Jalur Pangeran Hilir Rantau Kuantan dari Teluk Pauh, Kecamatan Cerenti berhasil menumbangkan Jalur Terusan Nago Sati Teluk Pauh Cerenti.
Jalur Selendang Pangeran Danau Seroja pun adalah satu-satunya jalur utusan Kecamatan Benai yang masuk pada hari ketiga putaran kedua, mampu memupuskan harapan Jalur Pendekar Bungsu dari Kampung Baru, Kecamatan Gunung Toar.Begitu juga dengan Jalur Singa Kuantan Riaupulp, sang juara iven nasional 2006 lalu mampu menumbangkan Jalur Garuda Putih Rengat-Inhu yang juga mantan juara iven nasional beberapa waktu lalu.
Sedangkan jalur Kalo Jengking Tigo Jumbalang Sungai Manau Kuantan Mudik memastikan diri melaju ke putaran final hari ini, Selasa (28/8) berhasil melewati hadangan Jalur Rajo Bukik Hulu Sipitung Desa Mudiak Ulo, Kecamatan Hulu Kuantan..
Selanjutnya, Jalur Palimo Olang Putie dari Sungai Ala Hulu Kuantan yang merupakan jalur yang tahun ini sedang naik daun dalam iven kecamatan, akhirnya berhasil melibas Jalur Sialang Rantau Batuah dari Inhu. Begitu juga dengan Jalur Rajo Bujang Desa Padang Tanggung yang merupakan peraih gelar juara empat kali iven pacu jalur tingkat kecamatan tahun 2007 berhasil menumbangkan Jalur Binuang Sati Seberang Taluk Hilir Kuantan Tengah. Begitu juga dengan jalur yang baru naik daun, yakni Jalur Tuah Inayan Mandulang Untuang Pulau Aro, juga melaju ke final setelah berhasil menumbangkan Jalur Sikembar Sati Pasar Inuman, Kecamatan Inuman.
Begitu juga dengan Jalur Batu Lompatan Harimau Kompe Desa Kinali, Kecamatan Kuantan Mudik untuk kedua kalinya berhasil memulangkan jalur Rengat-Inhu. Keberhasilan Jalur Batu Lompatan Harimau Kompe Desa Kinali untuk kedua kalinya ini sambutan dan tepukan hangat seluruh masyarakat Kuansing yang berada di sepajang tepian.

Harus Pulang
Sementara Jalur Siguntuang Sati Riau Pos yang lolos pada hari kedua, Ahad (26/8), ternyata pada hari ketiga, Senin (27/8), kurang beruntung. Pada putaran pertama dari dua putaran yang dilakukan, langsung bertemu dengan Jalur Delima Indah dari Desa Saik, Kecamatan Kuantan Mudik.
Pada iven pacu jalur di Kecamatan Gunung Toar tahun 2007, jalur ini menempati posisi teratas. Sementara dalam dua kali pertemuan di iven kecamatan, Siguntuang Sati Riau Pos, Desa Koto Kombu, Kecamatan Hulu Kuantan, meski telah berjuang maksimal, memang harus mengakui keberuntungan Jalur Delima Indah Persada Kuantan ini.
Dengan kekalahan ini, Siguntuang Sati Riau Pos, terpaksa harus menunda ambisinya untuk meraih puncak kemenangan di arena pacu jalur Telukkuantan. Hingga Hari ke Empat (Putaran Final) pertandinagan semakin seru sehingga membuat penonton memenuhi Kota Teluk Kuantan.

Read More......

Buku B.J. Habibie

Khazanah sejarah politik kontemporer Indonesia akan makin kaya dengan kehadiran sebuah buku yang merupakan memoir dari Bacharuddin Jusuf Habibie, presiden ke-3 RI. Buku memoir ini ditulis sendiri oleh B.J. Habibie berdasarkan cacatan yang beliau tulis semasa menjabat sebagai Presiden RI.



RINGKASAN

Detik-Detik yang Menentukan
Jalan Panjang Indonesia menuju Demokrasi

Buku Karya Mantan Presiden RI-3, Prof.Dr.Ing.Bacharuddin Jusuf Habibie


Habibie Menguak Misteri
Penerbit: THC Mandiri jl.Kemang Selatan No.98, Jakarta.
tel (021) 7817211
fax (021)7817212
Cetakan: pertama, September 2006, vi + 549 halaman
ISBN: 979-99386-6-X


Khazanah sejarah politik kontemporer Indonesia akan makin kaya dengan kehadiran sebuah buku yang merupakan memoir dari Bacharuddin Jusuf Habibie, presiden ke-3 RI. Buku memoir ini ditulis sendiri oleh B.J. Habibie berdasarkan cacatan yang beliau tulis semasa menjabat sebagai Presiden RI.

Buku yang diberi judul " Detik-Detik Yang Menentukan, Jalan Panjang Indonesia menuju Demokrasi" menguak banyak informasi yang selama ini belum diketahui oleh masyarakat dan terkadang menjadi polemik baik di kalangan akademisi, politisi maupun masyarakat awam.
Berbagai peristiwa, fakta-fakta sosial, ekonomi, politik, dan berbagai langkah kebijakan yang diambil B.J. Habibie selama masa pemerintahannya dirangkum dalam empat bab yang disusun sebagaimana adanya.

Buku ini diluncurkan pada tanggal 21 September 2006 di jakarta.
Memoir buku ini diawali dengan prolog yang menggambarkan situasi dan kemelut yang terjadi menjelang pergantian kepemimpinan dari Presiden Soeharto ke B.J. Habibie, kala itu Wakil Presiden RI. Prolog ditulis oleh tim editor yang dipilih oleh B.J. Habibie.
Sementara, bagian pokok buku yakni Bab satu hingga Bab empat ditulis sendiri oleh B.J.Habibie.

Pada Bab 1, B.J.Habibie menguraikan kejadian-kejadian yang menentukan saat menjelang pengunduran diri Presiden Soeharto.
Di Bab 2, B.J.Habibie memaparkan hal-hal penting yang terjadi selama 100 hari pertama pemerintahannya.
Bab 3, menyuguhkan secara tematik hal-hal mendasar yang dilakukan oleh B.J.Habibie pada masa pemerintahannya. Hal-hal penting yang dipaparkan antara lain : (a) masalah pemilu dan sidang istimewa MPR; (b) masalah perbankan dan ekonomi; (c) masalah Timor-Timur; (d) masalah otonomi daerah, dan (e) tentang Pak Harto.
Bab 4, memaparkan hal-hal penting yang terjadi pada 100 hari menjelang terpilihnya Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid.

Epilog yang mengakiri buku ini memaparkan analisis mendalam mengenai latar belakang kebijakan dan kiat B.J.Habibie dalam menangani berbagai krisis. bagian yang disusun oleh tim editor, memuat pula komentar sejumlah pengamat dan media massa tentang kinerja B.J.Habibie.
Hal lain yang menarik dari buku ini adalah digunakannya pendekatan-pendekatan non-konvensional oleh B.J.Habibie ketika mengambil keputusan-keputusan pelik dalam menghadapi krisis (pendekatan : approximation, redundancy, relaksasi dan seterusnya).

Buku ini dengan jujur memaparkan perjalanan B.J. Habibie selama kurun waktu 17 bulan menjabat menjadi Presiden ke-3 RI.
B.J. Habibie menyadari bahwa Indonesia pada masa kepemimpinanya sedang berada pada "persimpangan jalan". Indonesia mengalami suatu keadaan yang kritis, jika Ia mengambil kebijakan (Jalan) yang salah, akan berakibat perang saudara atau Balkanisasi. Ia Memilih suatu proses evolusi yang dipercepat dengan perencanaan matang, sebagai upaya penyelematan bangsa dari situasi kritis tersebut.

Bacharuddin Jusuf Habibie menulis buku berjudul
"Detik-detik Yang menentukan". buku ini berisi perjalanannya selama menjadi Presiden ke-3 RI serta beberapa fakta menjelang pengakatan B.J.Habibie menjadi Presiden ke-3 RI.
Peluncuran buku setebal 549 halaman itu dilaksanakan di Jakarta, 21/9/2006.

Acara dimulai dengan peresmian launching buku Detik-Detik Yang Menetukan dengan menarik tirai kain selubung cover buku tersebut oleh B.J.Habibie beserta istri Ainun Habibie di dampingi oleh anak dan cucu beliau. Acara dilanjutkan dengan penandatangan cover buku oleh B.J.habibie (dipersembahkan bagi bangsa Indonesia). Sambutan oleh Prof.Muladi serta Dr.Ahmad Watik Pratiknya, Direktur Eksekutif The Habibie Center sebagai pengantar diskusi dan komentar. Komentar lisan berturut-turut oleh: Mestika Zed, Heinrich Seemann, Rosihan Anwar, Hidayat Nurwahid dan Bilver Singh.

"Buku ini sangat menarik, karena memuat fakta-fakta yang belum banyak diketahui oleh masyarakat,"ungkap penyunting buku Detik-Detik yang Menentukan, A.makmur Makka, di Jakarta.
Struktur buku ini terbagi atas prolog, kemudian empat bab dan epilog. Bagian prolog dan epilog buku ini disusun oleh suatu tim. Sementara, empat bab buku ini bersumber dari catatan harian yang ditulis oleh Habibie sendiri selama memegang jabatan di pemerintahan. "Bab pertama buku ini mengungkap fakta-fakta menjelang pengunduran diri pak Harto," tandas Makmur.
Sedangkan bab kedua bertutur tentang 100 hari pertama pemerintahan Habibie, saat menghadapi masalah multikompleks dan multidimensional. Selanjutnya, pada bab ketiga buku ini mengisahkan tentang 100 hari pertama dan 100 hari terakhir sebelum pemilihan presiden ke-4 RI. Bab keempat dari buku ini mengungkapkan tentang peristiwa 100 hari menjelang pemilihan presiden ke-4 RI.
Sementara itu, bagian prolog buku berisi fakta-fakta sebelum mantan presiden soeharto mengundurkan diri. sedangkan bagian prolog berisi analisis dan komentar mengenai pemerintahan presiden Habibie.

"Buku Detik-Detik Yang Menetukan juga memuat kiat seorang Habibie dalam menghadapi krisis," tandas Direktur Eksekutif The Habibie Center, Ahmad Watik Pratiknya. Menurut Watik, pada saat menghadapi berbagai persoalan bangsa dan harus mengambil keputusan di berbagai aspek, Habibie seolah menggunakan pendekatan yang tidak lazim.
"Pendekatan yang dilakukan, antara lain pendekatan aproximasi, yakni dalam mencapai tujuan, Habibie melakukan pendekatan demi pendekatan yang bertahap namun konsisten," ungkap Watik.
Selain itu, Habibie juga menggunakan pendekatan dialogis.
Hal ini dapat dilihat saat menghadapi konflik dengan Timor Timur, Habibie tidak segan-segan melakukan dialog dengan uskup Bello, yang tujuannya adalah untuk mendapatkan pengertian serta menyelesaikan konflik bersama-sama.

Habibie baru mengungkap sebagian kecil dalam buku tersebut. sebagai pelaku utama sejarah pada masa kelahiran reformasi, ribuan halaman lainya, yang masih berbentuk tulisan tangan disimpannya dan baru akan dikeluarkannya pada suatu masa kelak.
selain memeberi fakta sejarah, Habibie juga melakukan analisis terhadap apa yang terjadi. Habibie memberi penilaian dan penjelasan tentang langkah-langkah serta gagasan maupun keputusan penting yang telah diambilnya dalam penulisan "innerdialog". Ini merupakan percakapan dengan diri dan hati nuraninya menghadapai peristiwa atau kejadian yang harus diselesaikannya.

Dalam masa sejarah pemerintahannya pelaku sejarah ini selamat mentransformasi sistem kekuasaan otoriter ke sistem demokrasi. Habibie telah menyelamatkan negara dan bangsa indonesia dari ancaman "Balkanisasi" dan "perang saudara" seperti terjadi pada beberapa negara dan bangsa lain, yang pecah berkeping-keping oleh perang saudara.
Tentang judul "Detik-detik ...", menurut Habibie judul itu dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa semasa menjabat sebagai presiden Indonesia, habibie berada pada persimpangan jalan, keadaannya kritis. Jika sampai Habibie mengambil kebijakan (jalan) yang salah akan dapat berakibat perang saudara atau Balkanisasi. Habibie memilih suatu evolusi yang dipercepat dengan perencanaan yang matang, sebagai upaya penyelamatan bangsa dari situasi kritis tersebut.

Habibie banyak mengambil keputusan yang tidak popular, baik yang bersifat irreversible, seperti masalah Timor Timur maupun yang bersifat reversible. Keputusan tersebut dia ambil dengan cepat dan dengan memeperhitungkan sekecil mungkin resiko yang mungkin terjadi. itulah sebebnya Habibie memilih judul "Detik-Detik Yang menentukan". Sementara" jalan Panjang menuju Demokrasi" dipilih karena apa yang dilakukannya merupakan bagian dari suatu proses demokratisasi Indonesia. Ini yang masih akan terus berlangsung sampai tata kehidupan yang dicita-citakan bangsa Indonesia tercapai.

Bahwa Baru sekarang, hampir 7 tahun seusai masa kepresidenannya buku ini ditulis, Habibie menyatakan bahwa ia ingin agar buku ini dapat ikut membantu terciptanya situasi kondusif bagi proses reformasi. Mengingat sebagian isinya dapat "menggangu" apabila diterbitkan terlalu dini, maka Habibie memilih waktu yang tepat untuk menerbitkannya. Hal ini dipilih tatkala proses konsolidasi demokrasi bangsa telah semakin mantap, yang antara lain ditandai dengan terlaksananya pemilihan pemimpin (nasional dan daerah) secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan yang jujur dan adil.

Disamping itu, dalam waktu kurang dalam sebulan setelah Habibie menyesaikan tugas sebagai presiden, bersama keluarganya, Habibie mendirikan The Habibie center (THC). THC adalah suatu lembaga kajian yang mandiri dan non politik sebagai wahana untuk bersama para koleganya ikut mengawal proses transpormasi bangsa menuntaskan reformasi. Itulah sebab THC memfokuskan kegiatannya pada kajian dan advokasi bagi tegaknya kehidupan demokrasi dan hak asasi manusia.

Begitu besar harapan Habibie pada lembaga yang didirikannya, sampai-sampai Habibie menunda beberapa bulan untuk mengantar istrinya Ainun Habibie berobat ke Jerman, guna meyakinkan lembaga yang didirikannya telah benar-benar berfungsi seperti yang diharapkan. Kedepan, buku ini dirapkan mampu memperkaya khazanah sejarah Indonesia. Selain itu, Habibie berkeinginan untuk mengetahui, bagaimana reaksi orang lain mengenai apa yang telah diungkapkannya.

Dengan demikian, buku ini akan memberi motivasi dan stimulus bagi siapa pun untuk menuliskan pula apa yang mereka ketahui dan alami pada masa-masa bersejarah tersebut. Dengan begitu, terbukalah lebih banyak perspektif yang akan memperkaya penulisan sejarah Indonesia khususnya di masa reformasi.

B.J. Habibie Menandatangani Buku : Detik-Detik yang Menetukan
Untuk memeenuhi hasrat dan permintaan publik yang ingin mendapatkan tanda tangan pengarang buku Habibie, penerbit akan menghadirkan pengarang untuk memberikan tanda tangan bagi yang telah membeli buku tersebut pada:

Tanggal : 26 - 30 September 2006
Jam : 14.00 wib - 15.30 wib
Tempat : The habibie Center, jl. kemang selatan No. 98, Jakarta.
informasi : (021) 7817211



Masih dengan kehangatannya yang khas, Prof. Dr. Bacharuddin Jusuf (B.J.) Habibie mengundang sejumlah wartawan senior ke kediamannya di Patra Kuningan, Jakarta, Sabtu siang lalu. Didampingi istrinya, Ainun Habibie, presiden ketiga RI itu tampak sehat dan bersemangat menyapa para tamu.
Rupanya, siang itu Habibie, pria kelahiran Parepare, 25 Juni 1936, punya gawe memperkenalkan memoarnya.

B.J. Habibie mengaku menulis sendiri memoarnya. "Semua berdasarkan catatan yang ada pada saya. Tak ada hal yang saya tulis berdasarkan katanya... katanya," ujar ayah dua putra itu. Fokusnya adalah bagaimana ia mengambil peran di saat-saat genting menjelang peralihan kekuasaan 1998 dan bagaimana pula ia mengemban misi selaku presiden ketiga RI.

Memoar itu terbit tujuh tahun setelah ia melepas jabatan presiden dan ketika usianya memasuki 70 tahun. Ia menunggu gejolak mereda hingga memoarnya tidak perlu memantik kontroversi politik. Dengan begitu, apa yang ia ungkapkan bisa diterima dengan pikiran lebih jernih.




Silaturahmi yang Putus

Habibie memulai memoarnya dengan membuka catatan hariannya pada 20 Mei 1998.
Ia kaget ketika pukul 10 malam menerima telepon dari sekretaris kabinet yang memberitahu bahwa Presiden Soeharto akan mundur dari jabatan esok harinya. Padahal, malam sebelumnya, ia bertemu Pak Harto di Cendana, membahas susunan kabinet baru yang sedianya diumumkan pada 23 Mei di Istana Negara, di depan
pimpinan MPR/DPR. Rupanya, situasi itu berubah cepat.

Pengunduran diri Pak Harto di luar rencana itu sendiri menyisakan pertanyaan di benak Habibie. Apa sebenarnya yang dikehendaki Pak Harto? Apakah ia diharapkan juga undur diri, mengingat pernyataan di depan sejumlah tokoh masyarakat pada 19 Mei, Pak Harto terkesan meragukan kemampuannya?
Yang pasti, tali silaturahminya dengan Pak Harto, orang yang dihormatinya itu, terputus sejak 21 Mei 1998. Hanya sekali komunikasi terjalin. Itu pun melalui telepon, yakni 8 Juni 1998 di hari ulang tahun ke-77 Pak Harto.
Lewat berbagai jalur, ia berkali-kali berusaha menemui mantan orang nomor satu di Indonesia itu, tapi hasilnya nihil.
Malah, ketika Pak Harto terserang stroke pertama, September 1999, dia tak diperkenankan menjenguk oleh para dokter yang merawat Pak Harto.

Mengenai hal itu, Habibie menulis, "... pertanyaan yang tetap tak terjawab sampai sekarang ini ialah, mengapa Pak Harto tidak bersedia bertemu atau berkomunikasi dengan saya sampai saat ini? Menghadapi kenyataan sikap Pak Harto yang seolah 'misterius' itu, saya yakin bahwa Pak Harto punya alasan tersendiri dan mungkin beranggapan sebaiknya biarlah saya tidak mengetahuinya."

Yang lebih menyakitkan, menurut Habibie, adalah sikap Pak Harto pada 21 Mei pagi. Ketika itu, ia telah dijanjikan bertemu. Namun, saat ia tiba di istana, protokol telah mengagendakan pertemuan pertama Pak Harto dengan pejabat negara lain. Habibie kecewa. Tapi ia hanya bisa menunggu, meski merasa kecewa, terhina, dan merasa diperlakukan tidak adil. Karena lama tak dipanggil, ia memberanikan diri menuju Ruang Jepara. "Namun, baru saja saya berada di depan pintu, tiba-tiba pintu terbuka, lalu protokol mengumumkan bahwa presiden akan memasuki ruang upacara," tulisnya.

Habibie juga tercengang, Pak Harto melewatinya begitu saja tanpa sapaan apa pun --hal yang disebut melecehkan keberadaannya di depan semua yang hadir. "Betapa sedih perasaan saya saat itu. Saya hanya melangkah ke ruang upacara mendampingi Presiden Soeharto, seseorang yang saya sangat hormati, cintai, dan kagumi, yang ternyata menganggap saya seperti tidak ada," tulis dia lagi.
Pemilu 48 Partai

Seperti dicatat dalam sejarah, pagi itu Presiden Soeharto menyatakan mundur, dan Habibie diambil sumpahnya sebagai presiden baru. Segera setelah iitu, berbagai pernyataan negatif tentang kepemimpinannya bermunculan. Bukan saja dari dalam, juga dari luar negeri. Pemberitaan pers yang mengutip pernyataan tokoh-tokoh politik yang berseberangan dengannya kerap di rasakannya menyakitkan hati.

Tak kurang dari tokoh Lee Kuan Yew, Menteri Senior Singapura, secara terbuka meragukan kemampuannya. Dari dalam negeri, sejumlah tokoh politik senior dan purnawirawan ABRI yang tergabung dalam Barisan Nasional bahkan disebut seperti melakukan character assassination atas dirinya. Kelompok itu, tulisnya, dipelopori Letjen (purnawirawan) Kemal Idris dan Rachmat Witoelar.

Habibie menghadapi berbagai pernyataan minor itu dengan lapang dada. Habibie punya pendirian sendiri yang ia pegang teguh.
"Saya berpendapat bahwa berpolemik dengan mereka yang sehaluan dengan Senior Minister Lee Kuan Yew akan lebih merugikan bangsa dan negara. Satu-satunya cara menghadapinya adalah dengan karya nyata yang membuktikan bahwa mereka keliru," tulis Habibie pula.

Belakangan, Lee Kuan Yew meralat sikapnya. Itu diketahui Habibie dari surat yang dilayangkan sang menteri senior itu lewat Menteri Negara BUMN Tanri Abeng. Lee mengucapkan selamat atas keberhasilan B.J. Habibie menghentikan jatuh bebasnya mata uang rupiah terhadap dolar dan kemampuan pemerintahannya menekan inflasi.

Dalam buku ini pun terungkap sikap Habibie saat menghadapi tekanan dari berbagai pihak, baik politisi maupun kalangan militer. Ia, misalnya, pernah didesak agar menggelar pemilihan umum dalam waktu tiga bulan. Habibie menolak dengan pendirian, tak adil bila pemilu digelar sebelum rakyat diberi kesempatan membentuk partai-partai yang akan membawa aspirasi dan wawasan baru. Habibie tegas menjawab bahwa pemilu baru bisa dilakukan satu tahun ke depan. Pembentukan partai-partai baru membutuhkan waktu. Demikian pula upaya untuk memasyarakatkan aspirasi dan wawasannya. Seperti diketahui, Pemilihan Umum 1999 kemudian diikuti tak kurang dari 48 partai.

Pemilihan umum multipartai memang menjadi agenda politik yang dirancang Habibie sejak malam hari setelah dilantik menjadi presiden. Ia begitu sadar bahwa keran demokrasi harus dibuka lebar-lebar. Kebebasan mengeluarkan
pendapat, kebebasan berbicara, kebebasan pers, dan kebebasan berunjuk rasa harus segera dilaksanakan. Itu salah satu dari 11 butir pemikirannya pada malam itu.

Ketika menyusun kabinet pada 22 Mei, ia menerima surat dari Jenderal Besar A.H. Nasution. Dalam surat yang dibawa dua perwira tinggi Angkatan Darat itu, Nasution menyarankan agar Habibie mengangkat Jenderal Subagyo H.S. menjadi Panglima ABRI (Pangab) dan Letjen Prabowo Subianto sebagai KSAD. Tapi Habibie bergeming. Ia tetap mempertahankan Jenderal Wiranto di posisi Pangab. Ihwal Wiranto, Habibie tak menyembunyikan kesan baiknya terhadap jenderal ini. Ia menilai Wiranto sebagai sosok yang beretika dan bisa dipercaya. Kesan itu muncul kuat saat Wiranto secara terbuka memperlihatkan instruksi presiden inpres yang diterimanya dari Pak Harto sebelum lengser. Isinya, memberi kewenangan kepada jenderal itu untuk bertindak dalam keadaan darurat. Ya, sebut saja semacam Supersemar seperti yang diterima Pak Harto dahulu. Habibie pun menyuruh Wiranto menyimpan saja dokumen itu. Ia menilai, bisa saja Wiranto mengerahkan pasukan untuk merebut kekuasaan, tapi itu tak dilakukannya.

Yang tak kalah menarik adalah uraian Habibie yang tampak meluruskan isu-isu seputar "ancaman" Prabowo yang sempat berkembang di masyarakat. Menurut kabar burung yang beredar, Prabowo sambil membawa senjata mendatangi Habibie untuk meminta jabatan Pangab. Ternyata, isu itu tidak benar sama sekali. Habibie bertutur, pada pagi hari 22 Mei, ia mendapat kabar tentang adanya gerakan pasukan Kostrad ke Jakarta. Ia menilai, pengerahan pasukan ini berada di luar pengetahuan dan koordinasi Pangab. Lalu ia meminta Wiranto segera mengganti Pangkostrad, yang ketika itu dijabat Prabowo, hari itu juga. Rupanya, Prabowo tidak bisa menerima pencopotan dirinya. Ia pun datang ke istana dan menemui Habibie setelah makan siang. Menurut Habibie, Prabowo sama sekali tak membawa senjata. Dalam dialog itu terungkap, Prabowo ternyata berniat mengamankan presiden dan meminta pencopotannya diralat. Habibie bertahan pada pendiriannya. Ia juga seperti memaklumi sikap kritis Prabowo yang dinilainya dibesarkan dalam lingkungan intelektual dan rasional.Habibie mengungkap pula bagaimana lobinya kepada Pemerintah Jerman sangat membantu pemulihan ekonomi Indonesia. Terutama kesediaan Kanselir Helmut Kohl mengutus pakar bank sentral Jerman untuk ikut membenahi perangkat lunak Bank Indonesia. Setidaknya, ia menyebut peran dua nama: Helmut Schlesinger dan Wolfgang Kartte.

Bagaimanapun, buku ini memberi banyak informasi tentang apa yang dilakukan Habibie selama menjadi orang nomor satu di negeri ini. Banyak terobosan yang dilakukannya. Begitu pula tampak sikapnya sebagai seorang demokrat yang memelopori pembukaan keran demokratisasi bagi bangsa ini. "Sebagai pemimpin, kita baru bisa disebut berhasil kalau generasi sesudah kita berkarya lebih baik dari kita," ujarnya ketika mengantar pelepasan memoarnya.


Dari Buku Bacharuddin Jusuf Habibie
Timtim Lepas, Dianugerahi "Bapak Disintegrasi"
Mantan Presiden BJ Habibie memberi penjelasan tentang buku karyanya kepada sejumlah pimpinan dan perwakilan media massa serta tokoh pers nasional di Jakarta, belum lama ini.
SEBAGAI orang yang ingin memperjuangkan demokrasi dan HAM, Habibie sangat tidak ingin menerapkan standar ganda. Hal ini juga yang diterapkannya saat mengatasi permasalahan Timor Timur yang pada akhirnya Provinsi ke-27 tersebut lepas dari pangkuan Bumi Pertiwi lewat referendum.

Menurut Habibie, pembukaan UUD 1945 secara tegas menyatakan
kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Sudah saatnya Indonesia secara jujur melihat Timor Timur yang semula memang di luar NKRI hasil Proklamasi 17 Agustus 1945.
Walaupun integrasi Timor Timur sudah dikukuhkan melalui Tap MPR No VI/MPR/1978 berdasarkan keinginan rakyat Timtim sendiri, namun melekatnya Timtim dengan Indonesia masih selalu menjadi duri dalam daging di kancah hubungan internasional. Bentuknya adalah tidak pernah mendapatkan pengakuan internasional secara utuh. Hal itu sangat merugikan Indonesia, padahal di sisi lain Pemerintah RI beserta seluruh rakyatnya telah memberikan yang terbaik bagi provinsi termuda tersebut.
Pemerintah telah membantu 93% APBD Timtim (hanya 7% yang dari PAD Timtim) diambilkan dari APBN. Artinya, pemerintah telah menyumbangkan anggaran tahunan kepada Timtim berlipat-lipat melebihi provinsi yang lain.

Saat menjabat sebagai presiden, Habibie mewarisi kondisi Indonesia dilanda multikrisis terutama ekonomi, yang tentunya semakin berat bila dibebani dengan masalah Timtim. Setelah mempertimbangkan masukan dari Sekjen PBB Kofi Annan, PM Inggris Tony Blair, Presiden Afsel Nelson Mandela, dan PM Australia John Howard, akhirnya Habibie menyimpulkan perlunya dilakukan jajak pendapat. Untuk mengamankan proses yang demokratis tersebut perlu diberlakukan darurat militer, mengingat pascareformasi suhu politik meningkat di Timtim. Kofi Annan pun bisa menerima jajak pendapat yang diiringi darurat
militer tersebut. Selain itu Annan dan Habibie juga sepakat bahwa hasil jajak pendapat baru akan diumumkan 72 jam setelah hasilnya diketahui. Menurut rencana, hasil jajak pendapat baru diketahui pada 4 September 1999, yang berarti pengumumannya akan dilakukan pada 7 September.Pada 4 September, Annan menelepon Habibie untuk menginformasikan hasil jajak pendapat yaitu hanya 21,5% rakyat Timtim yang menerima otonomi khusus, sedangkan 78,5% lainnya menolak dan memilih lepas dari NKRI.

Entah mengapa konferensi pers dilakukan PBB pada 4 September. Hal itu membuat Pemerintah RI kewalahan menghadapi euforia ataupun reaksi pro dan kontra terhadap hasil jajak pendapat. Walaupun sehari setelah itu ditetapkan darurat militer, namun kerusuhan dan pembakaran terjadi di kota-kota besar di Timtim. Terjadi eksodus pengungsi yang hingga kini masih tersisa di NTT. Habibie juga menjadi sasaran tembak para lawan politiknya. Habibie bahkan digelari sebagai ''Bapak Disintegrasi Bangsa''. Masalah itu berujung dengan ditolaknya laporan pertanggung jawabannya oleh MPR. Polemik berkepanjangan berkaitan dengan lepasnya Timtim mereda setelah MPR mengeluarkan Tap No V/MPR/1999 tanggal 19 Oktober 1999 yang mengakui pemisahan Timtim dari NKRI.
Kasus Soeharto

Putusnya hubungan dengan Soeharto pascalengser pada 21 Mei 1998, dirasa terus mengganggu Habibie. Habibie berusaha mencairkan hubungan yang tidak enak ini dengan terus berupaya menghubungi Soeharto.Setelah menempuh berbagai cara barulah pada 9 Juni 1998 (sehari setelah ultah Soeharto ke-77) Habibie bisa berbicara via telepon dengan Soeharto. Dalam teleponnya Habibie meminta waktu untuk bertemu guna mendapatkan penjelasan dan saran atas keadaan yang multikompleks saat itu. Namun Soeharto tetap menolak. ''Tidak menguntungkan bagi keadaan sekarang jikalau saya bertemu dengan Habibie. Laksanakan tugasmu dengan baik, saya hanya dapat melaksanakan tugas sampai di sini saja, saya sudah tua,'' kata Soeharto saat itu. Soeharto bahkan mendoakan Habibie dan mengatakan akan bertemu secara batin dengannya.
Habibie mengaku, mengalami dilema saat berhadapan dengan Soeharto. Di satu sisi Pak Harto adalah gurunya, orang yang paling dihormatinya. Namun di sisi lain begitu banyak teriakan dari berbagai kalangan untuk memproses hukum Soeharto dan kroninya berdasarkan tuduhan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Namun yang ada dalam benak Habibie adalah ingin menyelesaikan masalah ini secara bijaksana, namun tetap profesional.

Karena itu, dia mengumpulkan para pakar hukum di kediamannya di
Kuningan. Dari pertemuan itu berkembang pemikiran tiga cara penyelesaian kasus Soeharto. Pertama secara politis. Kedua, kombinasi yuridis-politis dan ketiga murni yuridis. Lalu pada saat proses hukum bergulir Soeharto sakit.
Pak Harto diperiksa oleh tim dokter pribadi serta tim dokter independen yang dibentuk Kejaksaan Agung. Oleh tim dokter independen Soeharto dinyatakan mengalami gangguan memori otaknya. Dengan demikian sangat sulit untuk dihadapkan ke muka sidang.


Dari laporan ini Habibie mengajukan usul agar kasus Soeharto dideponir saja. Usulan tersebut didiskusikan para pakar yang diundang Habibie.Maka, tercapailah kesimpulan bijaksana bahwa untuk kasus Soeharto diselesaikan dengan dikeluarkannya SP3 oleh Jaksa Agung yang dalam hal ini Pjs Jaksa Agung Ismudjoko SH.
Kebijakan ini kembali dijadikan lawan politik Habibie untuk menyerangnya lagi dengan berbagai tuduhan seperti gamang atau takut dengan Pak Harto dan tidak konsisten dengan amanat untuk memberantas KKN.
Lagi-lagi persoalan itu terbawa ke laporan pertanggungjawaban di muka Sidang Umum MPR. Namun Habibie konsisten dan bijaksana dalam menghadapi serangan yang dilakukan lawan-lawan politiknya. Dengan jiwa besar Habibie menyatakan tidak mencalonkan diri menjadi presiden begitu laporan pertanggungjawabannya ditolak MPR.
Walaupun tidak ada aturan yang mengharuskan seorang presiden tidak boleh mencalonkan diri begitu laporan pertanggungjawabannya ditolak, Habibie dengan polos ingin menjaga etika dalam berdemokrasi yang tengah dia perjuangkan setelah sekian lama rakyat di bawah represi Orba.

Dia membuang jauh perbuatan menghalalkan segala cara untuk
mempertahankan kekuasaan, walaupun sebagai presiden dia mempunyai peluang untuk itu. Di sinilah letak kebesaran seorang Habibie. Buku setebal 549 halaman ini memang berpotensi menimbulkan pro dan kontra dari para pelaku sejarah yang digambarkan secara subjektif oleh Habibie selaku penulis.
Juga sebelum buku ini diluncurkan, sudah banyak buku-buku dari para pelaku sejarah saat transisi dari Soeharto ke Habibie. Semoga buku ini akan memperkaya wawasan sejarah kita dan akan membuka kajian serta diskusi yang diharapkan dapat menghadirkan pemaparan sejarah yang lebih mendekati objektif.

wassalam



Read More......